Krisis Femisida di Kenya: Fenomena Tren Global yang Semakin Memprihatinkan, Kata Ahli Cornell

Perempuan-perempuan di Kenya kini turun ke jalan, menyerukan Presiden Ruto untuk menyatakan femisida sebagai krisis nasional, setelah 97 perempuan dibunuh dalam waktu tiga bulan terakhir. Sabrina Karim, profesor pemerintahan yang juga direktur Gender and Security Sector Lab, menjelaskan bahwa meski peningkatan femisida di Kenya mengejutkan, hal ini sejalan dengan tren global yang belum juga mereda.

Karim mengungkapkan bahwa secara global, satu dari tiga perempuan (30%) mengalami kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual oleh pasangan intim atau kekerasan seksual oleh non-pasangan selama hidup mereka. Bahkan, laporan terbaru dari PBB menyatakan bahwa rumah menjadi tempat paling berbahaya bagi perempuan.

Kekerasan terhadap perempuan di Kenya seringkali dikaitkan dengan sikap patriarkal yang sudah mengakar dan ketimpangan ekonomi. Namun, Karim menilai penjelasan tersebut belum sepenuhnya menjelaskan mengapa angka kekerasan terhadap perempuan justru meningkat akhir-akhir ini. Salah satu kemungkinan adalah karena perempuan di Kenya telah meraih kemajuan politik, dengan perempuan kini memegang 23% kursi di parlemen, serta adanya komitmen besar terhadap hak-hak perempuan. Hal ini bisa memicu reaksi balik dari sebagian pria.

Menurut Karim, sebagian pria mungkin merasa cemburu dengan pencapaian yang diraih oleh perempuan, terutama jika mereka melihatnya sebagai permainan yang saling menguntungkan. Mereka merasa bahwa status mereka menurun, baik di dalam rumah tangga maupun dalam masyarakat secara lebih luas. Beberapa pria kemudian merespons hal ini dengan kekerasan terhadap perempuan, yang mereka anggap sebagai cara untuk mempertahankan status mereka.

Penemuan Kapal Legendaris yang Hilang Sejak Abad Ke-16

Pada 30 November 2024, tim peneliti dari Universitas Nairobi, Kenya, mengumumkan penemuan luar biasa di dasar Laut Kenya, berupa bangkai kapal legendaris milik penjelajah Portugis Vasco da Gama. Kapal tersebut diduga merupakan bagian dari armada yang digunakan oleh Vasco da Gama dalam ekspedisi penjelajahannya menuju India pada abad ke-16. Temuan ini menjadi salah satu penemuan maritim paling signifikan dalam sejarah penjelajahan dunia.

Kapal yang ditemukan di kedalaman Laut Kenya ini diperkirakan berasal dari tahun 1500-an, dan merupakan bagian dari jejak penjelajahan penting yang membuka jalur perdagangan antara Eropa dan Asia. Vasco da Gama, yang dikenal dengan penjelajahannya yang sukses menuju India, adalah tokoh kunci dalam sejarah maritim yang membentuk pola perdagangan global. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kapal-kapal yang digunakan dalam perjalanan panjang tersebut dan memberikan gambaran lebih dalam mengenai teknologi pelayaran abad ke-16.

Penemuan ini dilakukan menggunakan teknologi sonar canggih dan robot penyelam otomatis (ROV) yang memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan pencarian di kedalaman laut yang sulit dijangkau. Tim peneliti, yang terdiri dari arkeolog maritim dan ilmuwan kelautan, bekerja sama dengan pemerintah Kenya untuk mengidentifikasi situs tersebut. Dengan bantuan teknologi modern, mereka dapat memverifikasi bahwa kapal tersebut memang berasal dari zaman Vasco da Gama dan berhubungan langsung dengan sejarah penjelajahan samudra pada masa itu.

Penemuan ini tidak hanya memberikan informasi berharga bagi dunia arkeologi maritim, tetapi juga memperkaya pemahaman kita mengenai interaksi antara Eropa dan dunia luar pada era penjelajahan. Kapal Vasco da Gama menjadi simbol dari hubungan perdagangan dan budaya yang menghubungkan benua Eropa dengan Asia dan Afrika. Selain itu, penemuan ini juga mengungkapkan banyak aspek teknologi pelayaran yang digunakan pada abad ke-16, serta tantangan yang dihadapi para pelaut saat itu dalam menjelajahi samudra.

Kini, fokus utama tim peneliti adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bangkai kapal tersebut dan melakukan konservasi agar penemuan ini dapat memberikan manfaat lebih dalam bidang pendidikan dan sejarah. Peneliti berencana untuk melakukan penyelaman lebih lanjut untuk mengungkap lebih banyak artefak yang ada di sekitar situs kapal tersebut. Diharapkan, penemuan ini dapat menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan warisan sejarah global yang berkaitan dengan penjelajahan samudra.

Penemuan bangkai kapal legendaris Vasco da Gama ini membuka babak baru dalam sejarah penjelajahan maritim dan menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang yang menghubungkan berbagai peradaban di dunia. Temuan ini akan terus menarik minat para peneliti untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu yang penuh misteri dan petualangan.