Pada 20 Desember, Liechtenstein resmi menjadi negara ke-52 yang bergabung dalam program Artemis NASA, setelah menandatangani nota kesepahaman di Markas Besar NASA. Negara kecil di Eropa ini sepakat untuk mendukung eksplorasi antariksa yang berkelanjutan dan misi eksplorasi yang bertanggung jawab, seperti yang dijelaskan dalam laporan terbaru dari NASA.
Wakil Administrator NASA, Pam Melroy, yang hadir pada penandatanganan kontrak tersebut, menekankan bahwa kemitraan ini akan memperkuat visi NASA dalam menjalankan eksperimen dan eksplorasi di luar angkasa, dengan mematuhi prinsip-prinsip yang tertuang dalam Perjanjian Artemis. “Dengan bergabungnya Liechtenstein, kita maju bersama dalam semangat kerja sama internasional untuk penemuan luar angkasa,” ujar Melroy setelah acara penandatanganan. Melroy menambahkan, komitmen Liechtenstein akan semakin menguatkan visi eksplorasi NASA di antariksa.
Perjanjian Artemis dijalankan dengan dasar prinsip perdamaian, transparansi, dan keberlanjutan, yang diyakini Melroy dapat mendukung kelancaran misi pendaratan manusia di Bulan. “Setiap negara baru yang bergabung dengan Artemis Accords menambah energi dan kemampuan untuk memastikan manfaat antariksa dapat dirasakan seluruh dunia,” tambah Melroy.
Direktur Kantor Komunikasi Liechtenstein, Rainer Schnepfleitner, mengungkapkan bahwa negara mereka bergabung dengan keluarga Artemis karena ingin berkontribusi pada kemajuan eksplorasi luar angkasa, yang menurutnya sangat penting bagi umat manusia. Meskipun NASA sudah mendapatkan dukungan dari 52 negara, mereka tetap membuka kesempatan bagi negara lain yang ingin bergabung untuk mendukung misi Artemis.