Dr. Geoffrey Hinton: Peringatan Mengkhawatirkan Tentang Bahaya AI Lebih Cerdas dari Manusia!

Dr. Geoffrey Hinton, yang dikenal sebagai “Godfather of AI”, telah memberikan peringatan serius mengenai ancaman yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat. Dalam sebuah wawancara terbaru, Hinton menekankan pentingnya kehati-hatian saat menghadapi teknologi yang terus berkembang ini, mengingat potensi risiko yang besar bagi umat manusia.

Sebagai seorang psikolog kognitif dan ilmuwan komputer yang sebelumnya bekerja di Google, Hinton sudah lama menyuarakan kekhawatirannya mengenai dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh AI. Peringatannya semakin jelas ketika ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Google, setelah lebih dari 1.000 ahli teknologi dan peneliti menandatangani surat terbuka yang meminta penangguhan sementara pengembangan AI selama enam bulan, guna mencegah potensi bahaya yang tidak terkontrol.

Hinton mengungkapkan bahwa pengembangan AI yang lebih cerdas daripada manusia harus dilakukan dengan sangat hati-hati. “Kita belum pernah menghadapi sesuatu yang lebih pintar dari kita, dan sangat sedikit contoh di mana yang lebih pintar dapat dikendalikan oleh yang kurang pintar,” jelasnya dalam wawancara di BBC Radio 4.

Perkiraan Hinton tentang potensi bahaya AI semakin memburuk. Jika sebelumnya ia memprediksi kemungkinan ancaman kepunahan manusia akibat AI sekitar 10 persen, kini angka tersebut meningkat menjadi 10 hingga 20 persen dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, saat AI yang lebih cerdas dari manusia diperkirakan akan terwujud.

Meskipun AI membawa banyak manfaat, Hinton menegaskan bahwa regulasi sangat diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada kebutuhan untuk aturan yang jelas, sistem politik yang ada saat ini belum siap untuk mendukung regulasi yang diperlukan untuk memastikan AI digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Peringatan Hinton ini menjadi pengingat bahwa meskipun AI membawa banyak potensi positif, kita harus selalu waspada dan melakukan langkah-langkah proaktif untuk memastikan teknologi ini tidak berkembang menjadi ancaman yang tak terkendali bagi umat manusia.

Apple Ramalkan Dua Tren Teknologi Terbesar di 2025: Apakah Pengembang Indonesia Siap Menghadapinya?

Tahun 2025 sudah semakin dekat, dan banyak prediksi teknologi yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dalam sebuah acara wisuda Apple Developer Academy di Jakarta, Esther, seorang perwakilan Apple, membagikan wawasan tentang dua tren teknologi besar yang diperkirakan akan mendominasi industri pengembangan aplikasi di tahun mendatang.

Kecerdasan Buatan (AI) Sebagai Tren Utama

Menurut Esther, kecerdasan buatan (AI) akan tetap menjadi tren utama pada 2025, khususnya dalam dunia pengembangan aplikasi. “Pengembang harus memahami bagaimana cara mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi mereka,” ujar Esther. Apple Developer Academy sendiri telah menempatkan AI sebagai fokus utama dalam kurikulumnya. Para siswa tidak hanya belajar dasar-dasar AI, tetapi juga dilatih untuk menerapkan teknologi ini dalam menciptakan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai contoh, aplikasi HerLens yang memanfaatkan AI untuk pemeriksaan kanker serviks menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan solusi medis yang lebih akurat. Menurut Esther, pengetahuan tentang AI ini diharapkan dapat membantu para pengembang menghadapi tantangan baru dalam menciptakan aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah di masyarakat.

Namun, meskipun AI akan menjadi bagian penting, Esther juga menekankan bahwa peran manusia tetap tak tergantikan. “Penting bagi para pengembang untuk memahami cara melatih model AI secara etis dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Potensi VisionOS di Masa Depan

Selain AI, Esther juga menyoroti potensi besar dari VisionOS, sistem operasi terbaru Apple yang mengusung teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Meskipun adopsinya masih dalam tahap awal, Esther mencatat bahwa ada antusiasme yang besar terhadap VisionOS di pasar global, terutama di Amerika Serikat.

Bagi pengembang Indonesia, VisionOS membuka peluang besar untuk menciptakan aplikasi berbasis AR dan VR. Sayangnya, saat ini Apple Vision Pro, perangkat yang mendukung VisionOS, belum tersedia di pasar Indonesia. Meski demikian, Esther optimis bahwa pengembang Indonesia akan mampu memanfaatkan peluang ini saat teknologi tersebut mulai diperkenalkan di tanah air.

Apple Developer Academy: Menyiapkan Pengembang Lokal untuk Pasar Global

Apple Developer Academy di Indonesia telah berperan penting dalam mendorong transformasi digital. Akademi ini tidak hanya menghasilkan pengembang aplikasi berbakat, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi yang berdampak pada perekonomian Indonesia.

Contohnya adalah aplikasi Petanetra, yang awalnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi kini mendapatkan pengakuan internasional. “Petanetra adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengatasi masalah lokal dan sekaligus membuka peluang di pasar global,” ujar Esther.

Selain itu, aplikasi yang diciptakan oleh para lulusan akademi juga menunjukkan potensi luar biasa. Misalnya, aplikasi untuk membantu sopir jarak jauh menentukan waktu salat, yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat menghormati nilai-nilai lokal sembari menjangkau audiens global.

Dukungan untuk Ekonomi Indonesia Melalui Inovasi Digital

Apple Developer Academy juga berkolaborasi dengan berbagai sektor industri untuk mendukung digitalisasi bisnis. Misalnya, seorang siswa berhasil mengembangkan aplikasi manajemen inventori untuk usaha furnitur keluarga, menggantikan sistem manual menjadi lebih efisien secara digital.

“Dengan mendukung transformasi bisnis lokal, Apple Developer Academy turut memperkuat ekonomi Indonesia dan membuka peluang bagi pengusaha kecil untuk berkembang di pasar global,” jelas Esther.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Dengan kurikulum yang menekankan penguasaan AI dan VisionOS, lulusan Apple Developer Academy Indonesia siap menghadapi tantangan digital di masa depan. Teknologi yang dikembangkan di dalam akademi ini akan berperan besar dalam mendorong inovasi yang berbasis pada kebutuhan lokal dan membawa dampak global.

Melalui aplikasi-aplikasi inovatif yang diluncurkan oleh para lulusan, seperti HerLens dan Petanetra, diharapkan akan tercipta efek berantai positif yang mendukung perekonomian digital Indonesia, serta memberi dampak positif bagi masyarakat.

Deep Learning Untuk Masa Depan Teknologi: FT-EIC ITS Selenggarakan Workshop Internasional

Pada 18 Desember 2024, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan workshop internasional yang membahas penerapan teknologi deep learning untuk masa depan teknologi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan potensi besar yang dimiliki oleh deep learning dalam berbagai bidang, mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga analisis data besar (big data). Workshop ini diikuti oleh akademisi, profesional, dan mahasiswa dari berbagai negara yang tertarik dengan kemajuan teknologi ini.

Deep learning, yang merupakan cabang dari kecerdasan buatan, memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi masa depan. Dengan menggunakan algoritma berbasis jaringan saraf tiruan yang kompleks, deep learning dapat membantu dalam memecahkan masalah yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak bisa dipecahkan, seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan prediksi data. Dalam workshop ini, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai konsep dasar dan penerapan teknologi ini dalam berbagai sektor industri, termasuk kesehatan, transportasi, dan keamanan.

Workshop ini menghadirkan pembicara-pembicara internasional yang ahli di bidangnya. Mereka berbagi pengalaman dan penelitian terbaru tentang bagaimana deep learning dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja sistem dan mengatasi tantangan besar dalam dunia teknologi. Selain itu, para pembicara juga memberikan wawasan tentang perkembangan terkini di bidang neural networks, serta dampaknya terhadap industri-industri besar seperti otomotif, teknologi informasi, dan perbankan.

Salah satu fokus utama workshop ini adalah menunjukkan penerapan praktis dari deep learning dalam berbagai bidang. Para peserta diberikan contoh kasus penggunaan nyata, seperti pengembangan sistem otonom untuk mobil, peningkatan kemampuan asisten virtual, dan aplikasi dalam analisis citra medis. Workshop ini menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri untuk mengakselerasi penerapan deep learning dalam dunia nyata, yang diyakini akan membawa perubahan besar bagi masa depan teknologi.

Melalui workshop ini, ITS berharap dapat membuka peluang kolaborasi antara para peneliti, akademisi, dan praktisi di berbagai bidang. Dengan memanfaatkan deep learning, teknologi-teknologi inovatif di masa depan dapat dikembangkan untuk memberikan solusi terhadap tantangan global yang dihadapi saat ini. Selain itu, workshop ini juga menjadi ajang bagi peserta untuk memperluas jejaring dan bertukar ide, yang dapat mempercepat adopsi teknologi baru di berbagai sektor.

Workshop internasional yang diselenggarakan oleh FT-EIC ITS ini membuktikan pentingnya deep learning dalam membentuk masa depan teknologi. Dengan semakin berkembangnya aplikasi deep learning, teknologi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian berbagai masalah global. Melalui kegiatan ini, ITS berkomitmen untuk terus mendorong riset, kolaborasi, dan inovasi di bidang teknologi informasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.