Militer Israel Masuki Kota di Golan dan Usir Pejabat Pemerintah Suriah

Pada awal Januari 2025, militer Israel melakukan serangan besar-besaran ke sebuah kota di wilayah Golan, yang selama ini menjadi sengketa antara Israel dan Suriah. Dalam operasi militer tersebut, tentara Israel berhasil memasuki kota tersebut dan mengusir sejumlah pejabat pemerintah Suriah yang sebelumnya berada di dalamnya. Langkah ini meningkatkan ketegangan yang sudah lama terjadi di kawasan tersebut, yang telah menjadi tempat konflik antara kedua negara sejak Perang Enam Hari pada 1967.

Menurut laporan yang diterima dari beberapa sumber militer, pasukan Israel melakukan serangan di beberapa titik strategis di kota tersebut dengan tujuan utama untuk menguasai wilayah yang menjadi bagian dari kedaulatan Israel setelah pendudukan. Aksi ini juga merupakan respons terhadap berbagai laporan bahwa pejabat-pejabat Suriah tersebut terlibat dalam berbagai kegiatan yang dianggap merugikan keamanan Israel, termasuk aktivitas militer yang mendekati perbatasan Golan yang dikuasai Israel.

Suriah, yang merasa terprovokasi dengan tindakan ini, mengecam keras agresi Israel dan menganggapnya sebagai pelanggaran atas kedaulatan negara mereka. Pemerintah Suriah menuduh Israel berusaha memperburuk situasi di wilayah yang sudah tegang ini, yang memicu berbagai aksi balasan dari kelompok-kelompok yang pro-Suriah di sekitar wilayah tersebut. Serangan ini juga menambah ketidakpastian bagi masyarakat internasional yang telah lama mencoba untuk memediasi perdamaian antara kedua negara yang belum mencapai kesepakatan mengenai status wilayah Golan.

Konflik ini semakin rumit dengan kehadiran sejumlah kekuatan internasional yang terlibat di wilayah tersebut, termasuk pasukan perdamaian PBB. Ketegangan yang terjadi di Golan diyakini dapat mempengaruhi stabilitas di seluruh kawasan Timur Tengah, yang telah mengalami ketidakstabilan berkepanjangan akibat berbagai konflik geopolitik.