Pada 13 November 2024, sejarah kembali mengingatkan kita pada salah satu ekspedisi paling bersejarah yang pernah dilakukan oleh penjelajah Eropa, Ferdinand Magellan. Ekspedisi yang dimulai pada 1519 ini bukan hanya sekadar perjalanan menaklukkan lautan, tetapi juga sebuah momen penting yang membuktikan teori Christopher Columbus tentang kemungkinan menemukan jalur laut ke Asia melalui barat. Hasil dari perjalanan tersebut memberikan bukti nyata bahwa bumi ini bulat, dan teori Columbus mengenai dunia yang lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya adalah benar.
Magellan, yang memimpin ekspedisi yang berjumlah lima kapal, berhasil mengarungi Samudra Atlantik, melewati ujung selatan benua Amerika, dan akhirnya sampai di Asia Tenggara. Meskipun Magellan sendiri tidak pernah kembali ke Eropa, ekspedisinya membuktikan bahwa perjalanan laut menuju Asia melalui jalur barat bukan hanya mungkin, tetapi juga dapat dicapai. Hal ini membenarkan prediksi awal Columbus, yang meskipun salah dalam banyak aspek, membuka jalan bagi penjelajahan lebih lanjut.
Salah satu pencapaian paling signifikan dari ekspedisi ini adalah pembuktian teori bahwa bumi itu bulat dan bisa dikelilingi. Perjalanan Magellan membuktikan bahwa dengan rute barat, seorang pelaut bisa kembali ke titik awal setelah berkeliling dunia. Ini menjadi landasan ilmiah baru yang mendukung teori heliosentris dan menjawab keraguan para ilmuwan dan penjelajah sebelumnya.
Ekspedisi Magellan mengubah pandangan dunia pada zamannya. Dengan keberhasilan ekspedisinya, bangsa Eropa, khususnya Spanyol dan Portugal, semakin percaya pada kemampuan mereka untuk menjelajahi dan menguasai wilayah-wilayah baru. Selain itu, penemuan jalur laut ini membuka pintu bagi perdagangan global yang menjadi semakin berkembang di masa depan, membawa dampak besar bagi ekonomi dunia.