Mengintip 7 Tren Teknologi 2025: AI, 6G, dan Masa Depan Digital

Kemajuan teknologi terus berkembang pesat, membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Jika dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, perkembangan ini terasa revolusioner. Pada tahun 1980-an, menjalankan program komputer membutuhkan waktu berhari-hari dengan sistem kartu berlubang. Kini, ponsel pintar telah memiliki kemampuan pemrosesan yang jauh melampaui komputer besar di masa lalu.

Lalu, bagaimana teknologi akan berkembang pada tahun 2025? Berikut adalah tujuh tren utama yang diprediksi akan mendominasi dunia teknologi.

1. Agen AI: Revolusi dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari

Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, dan pada 2025, agen AI diperkirakan akan semakin terintegrasi dalam kehidupan manusia. Agen AI merupakan sistem cerdas yang dapat menjalankan tugas secara mandiri, mulai dari mengelola jadwal harian hingga membantu dalam pengajuan pinjaman rumah.

Di sektor industri, pabrik otomatis tanpa pekerja manusia bukan lagi sekadar konsep. Robot berbasis AI akan menangani perakitan kendaraan, pengelolaan inventaris, hingga pemantauan produksi. Tesla, misalnya, sedang mengembangkan robot humanoid Optimus, yang rencananya akan digunakan secara internal pada 2025 sebelum dipasarkan secara luas pada 2026.

AI juga diperkirakan akan mengambil alih banyak tugas dalam manajemen proyek. Menurut Gartner, pada 2030, sekitar 80% tugas manajemen proyek akan dikelola oleh AI, memungkinkan manusia lebih fokus pada strategi dan pengambilan keputusan.

2. Personalisasi AI: Pendidikan dan Bisnis yang Lebih Efektif

Teknologi AI akan memungkinkan personalisasi yang lebih mendalam, terutama dalam sektor pendidikan. Model pembelajaran akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa berdasarkan minat, kemampuan, serta kondisi emosional mereka.

Misalnya, AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran jika mendeteksi bahwa siswa mengalami kelelahan melalui data dari jam tangan pintar. Ini menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan efektif.

Dalam dunia bisnis, perusahaan mulai mengembangkan Small Language Models (SLM) yang dapat bekerja dengan lebih efisien dibandingkan model AI besar. Teknologi ini memungkinkan AI berjalan langsung di perangkat seperti ponsel atau laptop, tanpa memerlukan koneksi ke pusat data besar.

3. Komputasi Kuantum: Revolusi Pemrosesan Data

Komputasi kuantum membawa terobosan besar dalam pemrosesan data. Berbeda dengan komputer konvensional yang menggunakan bit (0 dan 1), komputer kuantum bekerja dengan qubit yang dapat berada dalam dua keadaan secara bersamaan.

Pada 2025, teknologi ini diperkirakan akan mulai diterapkan di berbagai industri, seperti:

  • Farmasi: Mempercepat penemuan obat dengan simulasi molekuler yang lebih akurat.
  • Keuangan: Meningkatkan kemampuan analisis risiko dan pengelolaan investasi.
  • Logistik: Mengoptimalkan rute pengiriman barang untuk efisiensi lebih tinggi.

Meskipun masih menghadapi tantangan seperti koreksi kesalahan dalam sistem qubit, perkembangan ini berpotensi mengubah cara dunia memproses informasi.

4. Dunia Virtual dan Fisik yang Makin Terhubung

Teknologi seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR) semakin canggih. Perusahaan besar seperti Apple dengan Vision Pro dan Meta dengan Meta Quest terus berinovasi dalam menciptakan pengalaman digital yang lebih imersif.

Pada 2025, teknologi ini diprediksi akan semakin diterapkan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Pekerjaan: Rapat virtual yang terasa seperti pertemuan langsung.
  • Pendidikan: Pembelajaran interaktif dengan simulasi 3D.
  • Hiburan: Pengalaman bermain game dan menonton film yang lebih realistis.

Teknologi ini memungkinkan integrasi dunia nyata dan digital yang semakin erat, mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan bersosialisasi.

5. Blockchain: Transparansi dan Efisiensi Global

Blockchain semakin membuktikan dirinya sebagai solusi untuk meningkatkan transparansi dan keamanan data. Di sektor rantai pasokan, blockchain dapat melacak produk dari sumber hingga konsumen akhir, memastikan keaslian dan kualitasnya.

Di bidang kesehatan, teknologi ini digunakan untuk menyimpan data pasien dengan aman, mengurangi risiko kebocoran informasi sensitif. Sementara itu, di sektor keuangan, blockchain memungkinkan transaksi lebih cepat dan murah tanpa perantara, serta membuka akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank.

6. Komunikasi 6G: Kecepatan Super dan Konektivitas Masa Depan

Jaringan 6G diperkirakan akan mulai distandardisasi pada 2025, membawa konektivitas hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan 5G dengan latensi mendekati nol.

Teknologi ini akan mendukung berbagai inovasi, seperti:

  • Kota pintar: Pengelolaan transportasi dan energi secara real-time.
  • Kendaraan otonom: Komunikasi instan antar kendaraan untuk meningkatkan keselamatan.
  • Layanan AI real-time: Interaksi manusia-mesin yang lebih mulus dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, tantangan utama dalam implementasi 6G adalah penyelarasan standar global agar teknologi ini dapat diterapkan secara luas dan efektif.

7. Kendaraan Otonom: Masa Depan Transportasi

Teknologi kendaraan tanpa pengemudi terus berkembang, dan pada 2025, kendaraan dengan tingkat otomatisasi tinggi diprediksi akan mulai digunakan secara lebih luas.

Mercedes-Benz dan Tesla termasuk pionir dalam inovasi ini:

  • Mercedes-Benz: Mengembangkan sistem Drive Pilot yang memungkinkan kendaraan beroperasi mandiri dalam kondisi tertentu.
  • Tesla: Merancang Robotaxi, layanan transportasi tanpa pengemudi yang ditargetkan meluncur sebelum 2027.

Dengan dukungan teknologi 6G, kendaraan ini dapat terhubung dengan sistem kota pintar, menciptakan transportasi yang lebih efisien dan aman.

Kesimpulan

Tahun 2025 akan menjadi era di mana teknologi semakin mendekatkan dunia fisik dan digital. Dari agen AI yang menggantikan aplikasi ponsel hingga kendaraan tanpa pengemudi yang semakin canggih, inovasi teknologi akan terus membentuk cara kita hidup dan bekerja.

Dengan semua perkembangan ini, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga transformasi besar dalam kehidupan manusia menuju masa depan yang lebih efisien, cerdas, dan terhubung.

MultiVerse Conference 2025: Momen Krusial Inovasi Teknologi Global

Medusa Technology bersama Universitas Pradita baru saja menyelenggarakan acara “MultiVerse Conference 2025”, sebuah konferensi yang menggabungkan dunia industri dan akademisi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital seperti virtual, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT). Konferensi ini berlangsung secara hibrid selama lima hari dengan menghadirkan berbagai topik menarik yang relevan dengan perkembangan teknologi digital saat ini.

Dengan format acara yang fleksibel, peserta dapat mengikuti konferensi baik secara langsung (luring) maupun secara virtual melalui platform Zoom dan YouTube. Tak hanya itu, konferensi ini juga memanfaatkan ruang virtual di Metaverse, menambah dimensi baru dalam pengalaman acara. Dimulai pada 15-16 Februari 2025, rangkaian konferensi ini dilanjutkan pada 21-23 Februari dengan berbagai diskusi mendalam, termasuk pembahasan tentang penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pendidikan.

Sekitar 10 pembicara ahli turut hadir memberikan wawasan mereka, dan setiap harinya konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Dekan Universitas Pradita, Handri Santoso, mengungkapkan bahwa konferensi ini merupakan kesempatan besar untuk mendorong inovasi dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, terutama dalam dunia pendidikan dan industri teknologi digital. “Kami sangat senang bisa menjadi tuan rumah acara besar ini. MultiVerse Con 2025 adalah wadah untuk memajukan kolaborasi dan inovasi, serta mendukung perkembangan teknologi metaverse,” ujarnya.

Maria Magdalena dari Medusa Technology juga menegaskan bahwa konferensi ini adalah contoh konkret dari kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dan dunia akademis. “Acara ini bertujuan untuk memperbaharui pengetahuan tentang dunia virtual, AI, dan IoT, sekaligus memberikan akses terbuka bagi masyarakat luas tanpa terhalang oleh batasan lokasi,” jelas Maria.

Salah satu highlight dari konferensi ini adalah kompetisi VIRWICA (Virtual World Innovation & Creativity Award) 2025 yang diadakan pada hari kelima acara. VIRWICA mengajak anak-anak muda dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi dalam menciptakan solusi kreatif berbasis teknologi virtual yang dapat membantu mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDG). Tahun ini, kompetisi ini diikuti oleh 40 peserta yang terbagi dalam 16 tim, dan pemenangnya memperoleh penghargaan atas inovasi mereka.

Adapun tim pemenang yang berhasil meraih penghargaan adalah:

  • Gold Award: Tim 9 dari Sekolah Aloysius Bandung dengan inovasi “Household Wastewater to Battery”, yang mengubah air limbah rumah tangga menjadi sumber energi listrik.
  • Silver Award: Tim 1 dari Sekolah Suluh Bangsa Mulia dengan inovasi “Podnik”, sebuah solusi untuk masalah pangan di daerah-daerah yang kekurangan pangan.
  • Bronze Award: Tim 3 dari Sekolah Suluh Bangsa Mulia dengan inovasi “Mosqblock Concoction”, sebuah metode pemberantasan jentik-jentik nyamuk yang ramah lingkungan.

Di penghujung acara, Rektor Universitas Pradita, Prof. Richardus Eko Indrajit, menyatakan bahwa “MultiVerse Conference” akan menjadi konferensi tahunan yang semakin inklusif dan berfokus pada dampak positif untuk masa depan. “Kami akan terus mengembangkan acara ini dengan menambahkan sesi diskusi, lokakarya, serta demonstrasi teknologi terkini, agar peserta dapat merasakan langsung potensi dari dunia virtual, AI, dan IoT,” ungkapnya.

Dengan konferensi seperti ini, diharapkan tercipta lebih banyak inovasi yang dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat, serta membuka peluang lebih luas bagi anak muda untuk berkolaborasi dan berkreasi dalam dunia digital yang terus berkembang.

Apple Perkenalkan Fitur Notifikasi Prioritas di iOS 18.4 Beta

Apple baru saja merilis versi beta pertama dari iOS 18.4 yang telah menghadirkan sejumlah fitur menarik dan pembaruan. Salah satu fitur baru yang disertakan adalah Notifikasi Prioritas. Fitur ini menggunakan teknologi Apple Intelligence untuk menganalisis dan memilah notifikasi mana yang sangat penting, lalu menampilkannya di bagian atas layar untuk memudahkan akses pengguna. Meskipun fitur ini aktif secara default, pengguna masih dapat menonaktifkan atau menyesuaikan preferensinya melalui pengaturan pemberitahuan di perangkat iPhone mereka.

Selain Notifikasi Prioritas, pembaruan iOS 18.4 juga menawarkan beberapa pembaruan berguna lainnya. Di antaranya, pengguna iPhone dan iPad kini bisa mengatur aplikasi terjemahan default mereka. Fitur ini bermanfaat bagi pengguna yang sering berinteraksi dengan bahasa asing, memungkinkan pengalaman yang lebih praktis. Pengguna di Uni Eropa juga akan mendapatkan opsi untuk mengubah aplikasi navigasi default mereka, sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Digital Markets Act.

Pembaruan ini juga membawa pembaruan untuk pemilik Apple Vision Pro, memungkinkan mereka untuk menjelajahi dan mengunduh aplikasi dari toko aplikasi khusus untuk headset ini. Selain itu, Apple menambahkan bagian baru dalam Apple News Plus yang bernama “Food,” menyediakan ribuan resep yang dioptimalkan untuk perangkat seluler seperti iPhone dan iPad. Pembaruan-pembaruan ini memberikan pengalaman lebih terintegrasi dan meningkatkan kenyamanan penggunaan produk Apple di seluruh perangkat mereka.

China Targetkan 2028, Robot AI Siap Mendarat di Bulan

Star Vision, sebuah perusahaan teknologi kedirgantaraan yang berbasis di Hangzhou, Zhejiang, China, sedang mempersiapkan kontribusi besar untuk misi eksplorasi bulan China yang dinamakan Chang’e-8. Misi ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2028, dengan tujuan untuk mengembangkan robot eksplorasi canggih yang akan dioperasikan di permukaan bulan. Perusahaan ini didirikan tiga tahun lalu dan kini berkolaborasi dengan beberapa institusi akademik terkemuka dalam proyek ambisius tersebut.

Sebagai bagian dari kemitraan internasional, Star Vision bekerja sama dengan Universitas Zhejiang di Hangzhou dan Middle East Technical University (METU) yang berbasis di Ankara, Turki. Kolaborasi ini mendapat persetujuan resmi dari Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok, yang memberikan lampu hijau untuk pengembangan misi tersebut. Menurut laporan yang diterbitkan oleh China Daily pada 28 Januari 2025, masing-masing pihak membawa keahlian khusus mereka ke dalam proyek ini. Star Vision berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk aplikasi luar angkasa, METU menyumbangkan keahlian di bidang teknik kedirgantaraan, sementara Universitas Zhejiang berkontribusi dengan teknologi pencitraan optik dan satelit kecil.

Salah satu fitur paling menarik dari misi ini adalah penggunaan AI yang memungkinkan robot eksplorasi beroperasi secara mandiri di permukaan bulan, yang memiliki tantangan besar karena kondisi lingkungan yang ekstrem. Dr. Sun Shujian, seorang ahli dari Sekolah Aeronautika dan Astronautika Universitas Zhejiang, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah jarak jauh antara Bumi dan bulan, yang rata-rata mencapai 380.000 kilometer. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam komunikasi, terutama di dekat kutub selatan bulan, yang dikenal sebagai area yang sulit dijangkau.

Untuk mengatasi masalah ini, robot yang dikembangkan dirancang untuk bekerja secara kolaboratif. Mereka akan berbagi data dan tugas melalui jaringan komunikasi yang handal dengan wahana pendarat. Konsep ini memungkinkan robot-robot tersebut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kompleks, yang akan sulit dilakukan oleh robot yang beroperasi secara terpisah. Dengan adanya sinergi antara berbagai unit robot, misi ini diharapkan mampu mencapai tujuan yang sebelumnya dianggap sangat menantang.

Saat ini, proyek ini sedang berada dalam tahap desain rinci, dan diperkirakan akan memasuki fase pengembangan sistem penuh dalam waktu dekat. Prototipe pertama dari robot eksplorasi ini diharapkan dapat diselesaikan pada Agustus 2027, sebuah tonggak penting sebelum peluncuran misi ke bulan pada tahun 2028. Dengan kemajuan pesat dalam bidang kecerdasan buatan dan teknologi eksplorasi luar angkasa, misi Chang’e-8 ini berpotensi membuka jalan baru dalam pemahaman kita tentang bulan dan mungkin akan menjadi salah satu proyek paling inovatif dalam sejarah eksplorasi luar angkasa.

Instagram Perketat Keamanan Remaja, Orang Tua Dapat Mengontrol Akun Anak

Instagram baru saja mengumumkan kebijakan baru yang bertujuan meningkatkan perlindungan bagi pengguna di bawah usia 16 tahun dengan perubahan pada pengaturan akun. Dalam pembaruan ini, remaja yang ingin mengubah pengaturan akun mereka agar lebih terbuka harus mendapatkan persetujuan dari orang tua terlebih dahulu.

Menurut Head of Instagram, Adam Mosseri, langkah ini memungkinkan orang tua memiliki kontrol lebih besar atas aktivitas media sosial anak mereka. Dengan mengaktifkan fitur pengawasan orang tua, mereka dapat menyetujui atau menolak perubahan yang diajukan oleh remaja. Namun, jika diinginkan, orang tua juga dapat memberikan kebebasan penuh kepada anak mereka dalam mengelola akun.

Instagram juga meluncurkan fitur Akun Remaja Instagram yang bertujuan membatasi interaksi remaja dengan pengguna lain serta mengontrol konten yang dapat mereka akses. Selain itu, platform ini memberikan beberapa fitur tambahan bagi orang tua untuk meningkatkan pengawasan, seperti melihat daftar orang yang berinteraksi dengan anak dalam tujuh hari terakhir (tanpa membaca pesan), mengatur batas waktu penggunaan harian, dan memblokir akses Instagram pada waktu tertentu, misalnya saat malam hari.

Sebagai langkah tambahan, Instagram kini mewajibkan remaja untuk memverifikasi usia mereka di lebih banyak tempat guna mencegah mereka memasukkan informasi usia palsu atau membuat akun baru dengan data yang tidak sesuai. Hal ini bertujuan memastikan bahwa mereka hanya dapat mengakses konten yang sesuai dengan kelompok usia mereka.

Selain pengawasan dari orang tua, Instagram juga memperketat kebijakan terkait konten yang dapat diakses oleh remaja. Konten sensitif seperti yang berkaitan dengan seksualitas, tindakan menyakiti diri sendiri, atau bunuh diri, akan dihapus atau tidak akan direkomendasikan bagi pengguna remaja. Dengan adanya kebijakan ini, Instagram berharap dapat mengurangi kemungkinan remaja terpapar konten yang tidak pantas.

Sebagai bagian dari perubahan ini, mulai pekan ini semua pengguna remaja baru akan secara otomatis dimasukkan ke dalam Akun Remaja Instagram. Sementara itu, bagi pengguna remaja lama, mereka akan menerima notifikasi mengenai kebijakan ini dan secara bertahap dipindahkan ke akun dengan pengaturan yang lebih ketat.

Mosseri menegaskan bahwa pembaruan ini merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan media sosial yang lebih aman bagi remaja. Dengan melibatkan orang tua dalam pengawasan akun anak-anak mereka, Instagram berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih terlindungi dan terkendali bagi generasi muda di platform ini.

Exynos 2600 Siap Gebrak Pasar! Galaxy S26 Bakal Tinggalkan Snapdragon?

Samsung tampaknya bersiap memberikan kejutan besar dengan Galaxy S26. Setelah bertahun-tahun mengandalkan Snapdragon, kini mereka berencana mengembalikan Exynos sebagai dapur pacu utama di lini flagship.

Chipset terbaru, Exynos 2600, dikabarkan membawa lonjakan signifikan dalam performa dan efisiensi daya. Apakah ini menjadi tanda kebangkitan Exynos di segmen flagship? Berikut bocoran terbaru!

Samsung Siap Produksi Exynos 2600 dengan Teknologi 2nm
Samsung Foundry telah memulai uji coba produksi Exynos 2600 menggunakan teknologi fabrikasi SF2 (2nm). Berdasarkan laporan dari The Bell, hasil awal produksi menunjukkan tingkat yield sekitar 30%, yang dianggap cukup baik dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Tingkat yield yang tinggi menandakan bahwa produksi bisa lebih efisien dan stabil ketika memasuki tahap massal. Jika proses berjalan sesuai jadwal, Samsung akan memulai produksi massal Exynos 2600 pada kuartal keempat tahun ini.

Kemungkinan besar, chipset ini akan menjadi otak utama Galaxy S26 yang dijadwalkan meluncur pada Januari 2026.

Performa Lebih Ngebut, Konsumsi Daya Lebih Efisien
Exynos 2600 hadir dengan fabrikasi SF2 (2nm), yang menawarkan peningkatan performa sebesar 12%, efisiensi daya lebih baik hingga 25%, serta ukuran chip yang lebih kecil sekitar 5% dibandingkan teknologi sebelumnya.

Artinya, perangkat yang menggunakan chipset ini tidak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih hemat daya dan berpotensi mengatasi masalah panas berlebih—masalah yang sering menghantui chipset Exynos generasi sebelumnya.

Strategi Samsung: Kurangi Ketergantungan pada Qualcomm?
Pada seri Galaxy S25, Samsung memilih untuk tidak menggunakan Exynos 2500 karena hasil produksinya kurang memuaskan. Akibatnya, seluruh unit Galaxy S25 di berbagai pasar mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3.

Namun, dengan meningkatnya yield produksi Exynos 2600, ada kemungkinan besar bahwa Samsung akan kembali menggunakan chipset buatan sendiri di Galaxy S26. Jika rencana ini berhasil, Samsung bisa mengurangi ketergantungannya pada Qualcomm.

Selain itu, Exynos 2600 juga berpeluang digunakan di lini ponsel kelas menengah dan tablet Samsung di masa depan.

Momen Kebangkitan Exynos?
Divisi semikonduktor Samsung mengalami kerugian cukup besar akibat kegagalan Exynos 2500. Oleh karena itu, mereka berupaya memastikan produksi Exynos 2600 berjalan lebih mulus untuk menghindari kesalahan yang sama.

Jika sukses, Galaxy S26 bisa menjadi titik balik kebangkitan Exynos sebagai chipset flagship yang mampu bersaing dengan Snapdragon.

Apakah Samsung benar-benar siap mengembalikan kejayaan Exynos? Kita nantikan gebrakan selanjutnya!

Masa Depan Teknologi: 8 Prediksi yang Akan Mengubah Dunia

Di tengah pesatnya perkembangan dunia teknologi, kita kini berada di ambang revolusi yang akan mengubah berbagai aspek kehidupan. Inovasi yang terus berkembang menjanjikan perubahan besar, baik dalam cara kita bekerja, berkomunikasi, maupun berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berikut adalah delapan prediksi teknologi yang diperkirakan akan membentuk masa depan dalam beberapa tahun mendatang.

  1. Kecerdasan Buatan (AI) yang Lebih Cerdas dan Terintegrasi Teknologi kecerdasan buatan akan semakin berkembang dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dari asisten virtual yang lebih pintar hingga sistem AI yang dapat mengelola dan mengoptimalkan operasi bisnis secara otomatis, AI akan menjadi pendorong utama efisiensi dan inovasi. Pada masa depan, kita bisa berharap AI menjadi bagian tak terpisahkan dalam hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari perawatan kesehatan hingga hiburan.
  2. Kendaraan Listrik dan Otonom Dengan peningkatan kesadaran akan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon, kendaraan listrik (EV) akan semakin populer. Selain itu, kendaraan otonom, yang dapat beroperasi tanpa pengemudi, diprediksi akan menggantikan kendaraan tradisional. Kendaraan ini bukan hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan kenyamanan dan keamanan lebih tinggi, mengurangi potensi kecelakaan akibat kesalahan manusia.
  3. Revolusi 5G dan Internet of Things (IoT) Teknologi 5G yang sedang berkembang akan membawa kecepatan internet yang lebih cepat dan stabil, memungkinkan pengembangan lebih lanjut dari Internet of Things (IoT). Perangkat yang terhubung, mulai dari smartphone hingga peralatan rumah tangga, akan saling berkomunikasi lebih efektif, menciptakan ekosistem yang lebih efisien dan terkoneksi. Hal ini akan mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan dunia digital.
  4. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) Teknologi AR dan VR akan membuka berbagai kemungkinan baru, dari pendidikan hingga hiburan. Di masa depan, kita mungkin akan mengalami pertemuan virtual yang lebih realistis, menggunakan AR untuk memvisualisasikan informasi langsung di dunia nyata, atau memasuki dunia virtual yang sepenuhnya imersif. Teknologi ini akan mengubah cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia digital.
  5. Teknologi Quantum Meskipun masih dalam tahap pengembangan, teknologi komputasi kuantum diprediksi akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi masa depan. Dengan kemampuan untuk memproses informasi jauh lebih cepat daripada komputer tradisional, teknologi kuantum dapat mengubah berbagai industri, mulai dari riset obat-obatan hingga keamanan siber. Teknologi ini akan membuka peluang besar untuk pencapaian ilmiah yang sebelumnya tidak mungkin tercapai.
  6. Bioteknologi dan Kesehatan Personal Teknologi bioteknologi akan terus berkembang, memungkinkan kita untuk mengubah cara kita mengobati penyakit dan memperpanjang umur. Penggunaan data genetik untuk perawatan medis yang lebih personal akan menjadi hal yang umum. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, seperti prostetik canggih atau terapi berbasis sel punca, akan semakin mengubah dunia kesehatan.
  7. Blockchain dan Keamanan Data Teknologi blockchain akan semakin meluas, tidak hanya untuk mata uang kripto, tetapi juga untuk aplikasi yang lebih luas seperti pengelolaan data pribadi dan transaksi digital yang lebih aman. Blockchain dapat memberikan tingkat transparansi dan keamanan yang lebih tinggi dalam berbagai sektor, mulai dari keuangan hingga logistik.
  8. Energi Terbarukan dan Teknologi Lingkungan Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim, teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin akan terus berkembang. Inovasi dalam penyimpanan energi dan distribusi yang lebih efisien akan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil. Masa depan yang lebih hijau dengan teknologi yang ramah lingkungan akan menjadi prioritas utama di seluruh dunia.

Dengan perkembangan pesat ini, teknologi akan terus membuka pintu bagi dunia yang lebih terhubung dan efisien. Sebagai individu dan masyarakat, kita perlu bersiap untuk beradaptasi dengan inovasi-inovasi tersebut, karena mereka akan sangat memengaruhi cara kita menjalani kehidupan di masa depan.

inDrive Integrasikan Teknologi AI untuk Meningkatkan Layanan Ride-Hailing di 2025

inDrive, platform layanan mobilitas global, akan mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) pada 2025 untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan ride-hailing mereka. Hal ini diungkapkan oleh Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, dalam sebuah rilis pers yang diterima pada Jumat (30/1).

Integrasi AI di dalam aplikasi inDrive bertujuan untuk memberikan respon yang lebih cepat dan tepat kepada pengguna. Beberapa manfaat teknologi ini antara lain prediksi permintaan yang lebih akurat, pencocokan pengemudi dan penumpang yang lebih efisien, serta pengurangan waktu tunggu. Selain itu, chatbot berbasis AI akan mempermudah layanan pelanggan, sementara pemantauan keamanan secara real-time memberikan perlindungan lebih bagi pengemudi dan penumpang.

Dalam upaya mendukung pekerja lepas, inDrive memperkenalkan model hybrid employment yang menggabungkan fleksibilitas kerja lepas dengan keuntungan seperti asuransi kesehatan. Wahyu Ramadhan menambahkan bahwa inDrive berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pengalaman bagi pengguna dan pengemudi sambil memanfaatkan perkembangan teknologi terkini.

inDrive juga memiliki fitur “name your price”, yang memungkinkan pengguna untuk bernegosiasi harga dengan pengemudi, menciptakan tarif yang lebih terjangkau dan adil. Dengan strategi hyper-local, layanan inDrive semakin dapat disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan budaya di berbagai wilayah, termasuk kota-kota Tier 2 dan Tier 3 yang sebelumnya kurang terlayani.

Lebih jauh lagi, inDrive berencana mengintegrasikan berbagai moda transportasi, seperti ride-hailing, sepeda, skuter listrik, dan transportasi umum, untuk menciptakan mobilitas yang lebih lancar di kawasan urban. Penggunaan sistem multi-moda berbasis AI diharapkan dapat membuat perjalanan lebih cepat, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Aplikasi ride-hailing inDrive juga berkembang menjadi super-app dengan tambahan layanan belanja online, pembayaran digital, dan logistik.

Di sektor pengiriman, AI digunakan untuk merencanakan rute yang lebih efisien dan menggabungkan pesanan guna meningkatkan kinerja operasional, seiring dengan meningkatnya permintaan e-commerce.

Google Tawarkan Program Keluar Sukarela untuk Karyawan Divisi Platform dan Perangkat

Google dikabarkan meluncurkan program “keluar sukarela” bagi karyawan yang bekerja di divisi Platform dan Perangkat. Program ini diumumkan oleh Rick Osterloh, SVP Platform dan Perangkat Google, dalam memo yang dikirim kepada pegawainya pada Kamis (30/1), seperti yang dilaporkan oleh 9to5 Google.

Langkah ini muncul setelah penggabungan tim yang menangani perangkat keras Pixel dan perangkat lunak Android pada tahun 2024, yang menyatukan kedua divisi tersebut dalam satu organisasi. Program ini hanya berlaku bagi karyawan yang berada di Amerika Serikat, dan mencakup berbagai produk seperti Android (Auto, TV, Wear OS, XR), Chrome, ChromeOS, Google Photos, Google One, Pixel, Fitbit, dan Nest.

Namun, program ini tidak berlaku untuk divisi lain di Google, seperti Penelusuran atau AI. Langkah ini lebih fokus pada divisi perangkat dan platform yang kini telah digabungkan. Sebelumnya, divisi perangkat lunak dan perangkat keras terpisah dalam dua organisasi besar yang kadang tumpang tindih.

Memo tersebut menggambarkan program keluar sukarela ini sebagai kesempatan bagi karyawan yang merasa tidak lagi sejalan dengan misi penggabungan divisi atau kesulitan dengan peran mereka, serta kebijakan kerja hibrida. Mereka yang memilih keluar akan mendapatkan paket pesangon, dengan rincian lebih lanjut yang akan diberikan dalam waktu dekat.

Program ini tampaknya tidak memengaruhi arah pengembangan produk apa pun, melainkan lebih kepada upaya efisiensi dalam struktur organisasi perusahaan.

Microsoft dan Nintendo Berkolaborasi? Game Eksklusif Xbox Berpotensi Hadir di Switch 2!

Microsoft semakin gencar memperluas jangkauan game eksklusif Xbox ke platform lain, termasuk konsol terbaru Nintendo, Switch 2. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer, dalam sebuah podcast terbaru.

Dikutip dari Polygon (30/1/2025), Phil mengungkapkan ketertarikannya untuk membawa lebih banyak game dari Xbox Game Studios ke Nintendo Switch 2. Meski tidak menyebutkan secara spesifik judul yang akan dihadirkan, pernyataan ini mengisyaratkan adanya potensi ekspansi besar-besaran dari Microsoft ke platform Nintendo.

Phil juga menyoroti kesuksesan besar yang diraih oleh Nintendo Switch generasi pertama dan yakin bahwa Switch 2 akan mampu mengulangi pencapaian tersebut.

Ini bukan kali pertama Microsoft membawa game eksklusifnya ke perangkat Nintendo. Sebelumnya, judul-judul seperti Minecraft, Ori, Pentiment, dan Grounded telah lebih dulu dirilis untuk Nintendo Switch.

Keberadaan Switch 2 yang disebut memiliki spesifikasi lebih tinggi membuka peluang bagi Microsoft untuk menghadirkan lebih banyak game AAA ke dalam ekosistem Nintendo. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan game eksklusif Xbox seperti Halo: The Master Chief Collection dan Microsoft Flight Simulator 2024 dapat dimainkan di Switch 2.

Selain itu, Microsoft telah berkomitmen untuk membawa franchise Call of Duty ke Nintendo, dan beberapa game dari Activision Blizzard seperti Tony Hawk’s Pro Skater 1+2, Diablo 3, serta Overwatch 2 sudah tersedia di platform tersebut.

Meski demikian, Microsoft belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana ini. Kemungkinan besar, pengumuman resmi baru akan dilakukan setelah Nintendo secara resmi memperkenalkan Switch 2.

Di sisi lain, Nintendo akhirnya mengonfirmasi kehadiran Switch 2 melalui unggahan video di kanal YouTube resminya. Konsol hybrid terbaru ini hadir dengan desain lebih modern dan peningkatan fitur yang menarik perhatian.

Switch 2 dilengkapi layar lebih besar—kemungkinan menggunakan panel OLED—dengan ukuran 8,4 inci untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih tajam dan imersif. Ukuran bezel yang lebih kecil juga membuat desainnya tampak lebih elegan.

Selain itu, kontroler Joy-Con mengalami pembaruan, baik dari segi desain maupun ukuran. Kini, ukurannya lebih besar dan memiliki fitur magnetik agar dapat langsung menempel pada bodi konsol. Nintendo juga menambahkan tombol baru pada Joy-Con sebelah kanan, tepat di samping tombol ‘Home’.

Bukan hanya itu, Joy-Con Switch 2 juga dilengkapi tombol trigger tambahan di bagian belakang, serta penyangga belakang yang kini memiliki desain berbentuk U agar lebih stabil saat digunakan dalam mode tabletop.

Nintendo juga memperkenalkan dock baru yang kompatibel dengan Switch 2. Dalam video pengumuman, terlihat demo singkat dari Mario Kart 9, yang diprediksi akan menjadi salah satu game andalan konsol terbaru ini.

Sayangnya, Nintendo belum mengungkap spesifikasi lengkap Switch 2. Namun, mereka berencana mengadakan pengumuman resmi pada 2 April 2025.