Industri fashion global menghadapi tantangan berat menjelang 2025, dengan daya beli yang melemah di banyak pasar utama. Sebagian besar pelaku industri mengungkapkan pesimisme terhadap prospek tahun depan. Laporan BoF dan McKinsey, yang mengungkapkan hasil survei mereka tentang “The State of Fashion 2025”, mencatat bahwa lebih dari 40 persen pelaku industri memprediksi stagnasi penjualan, sementara hampir 40 persen lainnya memperkirakan penurunan.
Namun, meski dalam kondisi sulit, beberapa ceruk pasar, seperti fashion lokal dan olahraga, diprediksi akan menjadi titik terang bagi pertumbuhan industri. Menurut laporan tersebut, pasar fashion akan semakin beralih ke Asia, mengingat stagnasi konsumsi di Amerika Utara dan Eropa. Negara-negara seperti India dan Jepang menjadi sasaran utama, dengan India diprediksi mengalami pertumbuhan pasar menengah sekitar 12 hingga 17 persen pada 2025. Sementara itu, Jepang, yang didorong oleh pelancong dan pelemahan mata uang yen, menawarkan potensi besar di sektor barang mewah dengan proyeksi pertumbuhan signifikan pada 2024.
Seiring dengan fokus pada pasar baru, data dari BoF dan McKinsey juga menunjukkan bahwa produsen fashion lokal di Asia, terutama di China, memiliki peluang besar untuk berkembang. Merek-merek domestik kini semakin diterima oleh konsumen Asia, dengan tingkat penerimaan terhadap produk lokal meningkat lebih dari 35 persen dalam dekade terakhir. Bahkan, pada 2023, pangsa pasar merek lokal di China meningkat 6 persen, menggerus konsumen yang sebelumnya membeli produk internasional.
Di sisi lain, ceruk pasar pakaian olahraga (sportswear) semakin berkembang pesat. Merek-merek baru seperti Asics, Hoka, dan On, mencatatkan kinerja luar biasa, mengalahkan beberapa pemain besar seperti Nike dan Adidas. Pada Januari-September 2024, harga saham Asics, misalnya, melonjak hingga 168 persen, sementara perusahaan Deckers, yang menaungi Hoka, mencatatkan kenaikan 91 persen. Pertumbuhan ini mencerminkan minat yang semakin besar terhadap gaya hidup sehat, di mana pakaian olahraga tak hanya digunakan untuk berolahraga, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Prediksi untuk 2025 menunjukkan bahwa pasar sportswear akan terus berkembang, dengan pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 5 hingga 7 persen di AS dan Eropa, serta 8 hingga 9 persen di Tiongkok. Hal ini sebagian besar dipicu oleh generasi milenial dan Gen Z yang semakin mengintegrasikan pakaian olahraga ke dalam gaya hidup mereka. Survei juga menunjukkan bahwa dua pertiga konsumen di kategori ini memakai sportswear sebagai bagian dari aktivitas harian mereka, dan lebih dari setengahnya menganggap pakaian olahraga mendukung gaya hidup sehat.
Pada akhirnya, meskipun tantangan berat menghadang, industri fashion kemungkinan besar akan mengarah pada tiga tren utama di tahun 2025: pertumbuhan pesat di pasar Asia, peningkatan penerimaan produk lokal, dan terus berkembangnya minat terhadap gaya hidup aktif yang mendongkrak pasar pakaian olahraga.