Pasukan Israel Masuk Lebanon Selatan, Melanggar Gencatan Senjata Lagi

https://fitysubway.com

Pasukan militer Israel kembali melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata dengan menyerang wilayah strategis di Lebanon selatan pada Kamis, 26 Desember 2024. Serangan tersebut terjadi di Wadi al-Hujeir, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kelompok Hizbullah, di mana pasukan Israel dilaporkan menggunakan senapan mesin kaliber berat selama operasi mereka. Menurut laporan kantor berita Lebanon, NNA, serangan ini menyebabkan ketegangan di kawasan tersebut, memaksa pihak militer Lebanon untuk menutup seluruh akses jalan menuju area yang diserang.

Akibat serangan tersebut, sejumlah warga yang tinggal di kota Qantara, yang terletak tidak jauh dari lokasi penyerangan, terpaksa mengungsi ke desa Ghandourieh. Hingga berita ini diturunkan, pihak militer Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut.

Pelanggaran gencatan senjata ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sejak perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 November 2024, lebih dari 300 pelanggaran yang dilakukan oleh Israel telah dilaporkan. Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah. Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel diwajibkan untuk menarik pasukannya secara bertahap ke selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto antara Israel dan Lebanon. Sementara itu, pasukan Lebanon dijadwalkan untuk ditempatkan di wilayah selatan Lebanon dalam waktu 60 hari.

Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Lebanon pada 8 Oktober 2023, data dari Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat lebih dari 4.000 korban jiwa, termasuk perempuan, anak-anak, dan tenaga kesehatan. Selain itu, lebih dari 16.000 orang dilaporkan terluka akibat kekerasan yang terus berlanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *