Tanggapi Sanksi AS, Presiden Kolombia Petro Tingkatkan Tarif Impor 25% dan Dorong Ekspor Lokal

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan bahwa negaranya akan menaikkan tarif barang impor dari Amerika Serikat sebesar 25 persen, sebagai respons terhadap sanksi yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Sanksi tersebut diumumkan pada 26 Januari 2025, setelah Kolombia menolak untuk menerima pesawat yang mengangkut migran yang dideportasi dari AS.

Trump menegaskan bahwa kebijakan sanksi ini merupakan langkah pertama dan memperingatkan Kolombia bahwa AS tidak akan membiarkan negara tersebut mengabaikan kewajiban untuk menerima warganya yang dideportasi. Selain itu, Trump juga memberlakukan larangan bagi pejabat Kolombia untuk memasuki AS, serta pembatasan visa untuk keluarga dan rekan dekat mereka, bersama dengan peningkatan pemeriksaan terhadap warga Kolombia di perbatasan.

Sebagai balasan, Petro menginstruksikan Menteri Perdagangan Luar Negeri untuk menaikkan tarif impor barang dari AS dan berfokus pada perluasan pasar ekspor Kolombia ke negara lain. Dia juga mendorong penggantian barang-barang impor dari AS dengan produk-produk lokal. Dalam sebuah pernyataan, Petro mengajak komunitas internasional di Kolombia untuk mempromosikan produk dalam negeri sebagai pengganti barang-barang Amerika yang akan mengalami kenaikan harga akibat tarif baru.

Sementara itu, dalam pidatonya sebagai Presiden ke-47 AS, Trump berjanji akan menghentikan imigrasi ilegal ke AS dan memulai proses ekstradisi migran yang tidak berdokumen ke negara asal mereka. Trump juga mengumumkan keadaan darurat nasional terkait situasi di perbatasan selatan AS.

Menemukan ‘Buah Aneh’ Mirip Sawo Duren Hingga Disengat ‘Serangga Menakutkan’ – Kisah Penjelajahan di Pedalaman Hutan Tropis Kolombia

Pada 21 November 2024, sekelompok penjelajah melakukan ekspedisi ke pedalaman hutan tropis Kolombia dan mengalami berbagai kejadian menarik, termasuk menemukan buah yang menyerupai kombinasi antara sawo dan duren. Penjelajahan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang ada di hutan tropis yang masih jarang dijamah manusia. Buah tersebut menarik perhatian karena bentuknya yang unik, dengan kulit berduri dan daging yang kaya akan rasa manis dan lembut, mirip dengan sawo dan duren.

Penemuan buah yang tampaknya belum dikenal oleh banyak orang ini menjadi sorotan utama dalam penjelajahan. Buah tersebut memiliki bentuk luar yang menyerupai durian, namun dengan ukuran yang lebih kecil dan tekstur daging yang lebih lembut. Buah ini tampaknya memiliki potensi untuk menjadi komoditas baru di pasar internasional, mengingat rasanya yang nikmat dan teksturnya yang khas. Para penjelajah terkesan dengan keanekaragaman yang luar biasa yang dapat ditemukan di dalam hutan tropis Kolombia.

Namun, penjelajahan ini tidak hanya diisi dengan penemuan yang menarik. Para penjelajah juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah disengat oleh serangga berbahaya yang tinggal di hutan tersebut. Salah satu penjelajah melaporkan telah disengat oleh serangga yang sangat menyakitkan dan menyebabkan reaksi alergi yang parah. Meski demikian, pengalaman ini semakin memperkaya kisah petualangan mereka di hutan tropis yang penuh misteri dan tantangan alam yang tak terduga.