Menkominfo: Teknologi Kunci Membangun Masa Depan Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menegaskan pentingnya peran teknologi digital dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Teknologi digital memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko konflik dan ketimpangan sosial, serta membuka peluang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas marjinal,” kata Meutya dalam Dialog Merajut Masa Depan Indonesia di Kura Kura Serangan, Denpasar, sebagaimana dikutip dalam keterangan pers, Minggu.

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, terutama kelompok marjinal, pemerintah terus mendorong transformasi digital. Meutya menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital harus berlandaskan pada prinsip etika, toleransi, dan kolaborasi, guna mengatasi berbagai tantangan global, seperti kesenjangan digital, perubahan iklim, perjuangan untuk kesetaraan, dan konflik lintas negara.

Menurut Meutya, teknologi lebih dari sekadar alat komunikasi—ia juga berperan sebagai penghubung dunia. Menkominfo juga mencontohkan pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) yang digunakan oleh UNESCO untuk menganalisis pola konflik dan mengambil keputusan berbasis data, termasuk dalam sistem peringatan dini di wilayah Afrika dan Asia Selatan.

Selaras dengan prinsip Tri Hita Karana, Meutya Hafid mengingatkan bahwa teknologi harus melayani manusia. Arahan ini juga sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC, yang menyerukan agar para pemimpin dunia lebih bijak, sabar, dan akomodatif dalam menyikapi terobosan teknologi yang sangat besar ini.

“Teknologi memiliki kekuatan untuk membawa kemajuan yang luar biasa, tetapi jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana, juga dapat membawa kehancuran dalam sekejap. Mari kita manfaatkan teknologi untuk kebaikan, untuk menyatukan masyarakat dan mendorong kemajuan,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kebahagiaan masyarakat. “Kemajuan sejati adalah yang membawa manfaat untuk semua, tanpa merusak lingkungan dan memberdayakan mereka yang rentan,” katanya.

Diskusi ini juga mengajak peserta untuk merefleksikan transformasi ekonomi Indonesia dalam konteks global, dengan semangat Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Teknologi diharapkan dapat menjadi kekuatan untuk menyatukan masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Bagaimana kita dapat memanfaatkan momentum perubahan besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk melakukan transformasi yang berarti,” tambah Mari Elka Pangestu.

Dalam acara tersebut, Menkominfo Meutya Hafid juga menandatangani Nota Kesepahaman untuk Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembangunan Berkelanjutan bersama Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai, Tantowi Yahya.

Apple Ramalkan Dua Tren Teknologi Terbesar di 2025: Apakah Pengembang Indonesia Siap Menghadapinya?

Tahun 2025 sudah semakin dekat, dan banyak prediksi teknologi yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dalam sebuah acara wisuda Apple Developer Academy di Jakarta, Esther, seorang perwakilan Apple, membagikan wawasan tentang dua tren teknologi besar yang diperkirakan akan mendominasi industri pengembangan aplikasi di tahun mendatang.

Kecerdasan Buatan (AI) Sebagai Tren Utama

Menurut Esther, kecerdasan buatan (AI) akan tetap menjadi tren utama pada 2025, khususnya dalam dunia pengembangan aplikasi. “Pengembang harus memahami bagaimana cara mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi mereka,” ujar Esther. Apple Developer Academy sendiri telah menempatkan AI sebagai fokus utama dalam kurikulumnya. Para siswa tidak hanya belajar dasar-dasar AI, tetapi juga dilatih untuk menerapkan teknologi ini dalam menciptakan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai contoh, aplikasi HerLens yang memanfaatkan AI untuk pemeriksaan kanker serviks menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan solusi medis yang lebih akurat. Menurut Esther, pengetahuan tentang AI ini diharapkan dapat membantu para pengembang menghadapi tantangan baru dalam menciptakan aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah di masyarakat.

Namun, meskipun AI akan menjadi bagian penting, Esther juga menekankan bahwa peran manusia tetap tak tergantikan. “Penting bagi para pengembang untuk memahami cara melatih model AI secara etis dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Potensi VisionOS di Masa Depan

Selain AI, Esther juga menyoroti potensi besar dari VisionOS, sistem operasi terbaru Apple yang mengusung teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Meskipun adopsinya masih dalam tahap awal, Esther mencatat bahwa ada antusiasme yang besar terhadap VisionOS di pasar global, terutama di Amerika Serikat.

Bagi pengembang Indonesia, VisionOS membuka peluang besar untuk menciptakan aplikasi berbasis AR dan VR. Sayangnya, saat ini Apple Vision Pro, perangkat yang mendukung VisionOS, belum tersedia di pasar Indonesia. Meski demikian, Esther optimis bahwa pengembang Indonesia akan mampu memanfaatkan peluang ini saat teknologi tersebut mulai diperkenalkan di tanah air.

Apple Developer Academy: Menyiapkan Pengembang Lokal untuk Pasar Global

Apple Developer Academy di Indonesia telah berperan penting dalam mendorong transformasi digital. Akademi ini tidak hanya menghasilkan pengembang aplikasi berbakat, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi yang berdampak pada perekonomian Indonesia.

Contohnya adalah aplikasi Petanetra, yang awalnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi kini mendapatkan pengakuan internasional. “Petanetra adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengatasi masalah lokal dan sekaligus membuka peluang di pasar global,” ujar Esther.

Selain itu, aplikasi yang diciptakan oleh para lulusan akademi juga menunjukkan potensi luar biasa. Misalnya, aplikasi untuk membantu sopir jarak jauh menentukan waktu salat, yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat menghormati nilai-nilai lokal sembari menjangkau audiens global.

Dukungan untuk Ekonomi Indonesia Melalui Inovasi Digital

Apple Developer Academy juga berkolaborasi dengan berbagai sektor industri untuk mendukung digitalisasi bisnis. Misalnya, seorang siswa berhasil mengembangkan aplikasi manajemen inventori untuk usaha furnitur keluarga, menggantikan sistem manual menjadi lebih efisien secara digital.

“Dengan mendukung transformasi bisnis lokal, Apple Developer Academy turut memperkuat ekonomi Indonesia dan membuka peluang bagi pengusaha kecil untuk berkembang di pasar global,” jelas Esther.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Dengan kurikulum yang menekankan penguasaan AI dan VisionOS, lulusan Apple Developer Academy Indonesia siap menghadapi tantangan digital di masa depan. Teknologi yang dikembangkan di dalam akademi ini akan berperan besar dalam mendorong inovasi yang berbasis pada kebutuhan lokal dan membawa dampak global.

Melalui aplikasi-aplikasi inovatif yang diluncurkan oleh para lulusan, seperti HerLens dan Petanetra, diharapkan akan tercipta efek berantai positif yang mendukung perekonomian digital Indonesia, serta memberi dampak positif bagi masyarakat.