Dr. Geoffrey Hinton: Peringatan Mengkhawatirkan Tentang Bahaya AI Lebih Cerdas dari Manusia!

Dr. Geoffrey Hinton, yang dikenal sebagai “Godfather of AI”, telah memberikan peringatan serius mengenai ancaman yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat. Dalam sebuah wawancara terbaru, Hinton menekankan pentingnya kehati-hatian saat menghadapi teknologi yang terus berkembang ini, mengingat potensi risiko yang besar bagi umat manusia.

Sebagai seorang psikolog kognitif dan ilmuwan komputer yang sebelumnya bekerja di Google, Hinton sudah lama menyuarakan kekhawatirannya mengenai dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh AI. Peringatannya semakin jelas ketika ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Google, setelah lebih dari 1.000 ahli teknologi dan peneliti menandatangani surat terbuka yang meminta penangguhan sementara pengembangan AI selama enam bulan, guna mencegah potensi bahaya yang tidak terkontrol.

Hinton mengungkapkan bahwa pengembangan AI yang lebih cerdas daripada manusia harus dilakukan dengan sangat hati-hati. “Kita belum pernah menghadapi sesuatu yang lebih pintar dari kita, dan sangat sedikit contoh di mana yang lebih pintar dapat dikendalikan oleh yang kurang pintar,” jelasnya dalam wawancara di BBC Radio 4.

Perkiraan Hinton tentang potensi bahaya AI semakin memburuk. Jika sebelumnya ia memprediksi kemungkinan ancaman kepunahan manusia akibat AI sekitar 10 persen, kini angka tersebut meningkat menjadi 10 hingga 20 persen dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, saat AI yang lebih cerdas dari manusia diperkirakan akan terwujud.

Meskipun AI membawa banyak manfaat, Hinton menegaskan bahwa regulasi sangat diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada kebutuhan untuk aturan yang jelas, sistem politik yang ada saat ini belum siap untuk mendukung regulasi yang diperlukan untuk memastikan AI digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Peringatan Hinton ini menjadi pengingat bahwa meskipun AI membawa banyak potensi positif, kita harus selalu waspada dan melakukan langkah-langkah proaktif untuk memastikan teknologi ini tidak berkembang menjadi ancaman yang tak terkendali bagi umat manusia.

Teknologi Masa Depan yang Sedang Dikembangkan Untuk Mengubah Hidup Di 2025

Pada tanggal 1 Januari 2025, berbagai inovasi teknologi yang sedang dikembangkan diprediksi akan memberikan dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari. Dari kecerdasan buatan hingga kendaraan otonom, berikut adalah beberapa teknologi masa depan yang diharapkan akan mengubah cara kita hidup dan bekerja.

Kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan semakin pintar dan terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan. Teknologi ini tidak hanya digunakan untuk aplikasi sederhana seperti chatbot, tetapi juga dalam bidang medis untuk mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat. AI akan membantu dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Teknologi kesehatan juga mengalami kemajuan pesat, dengan perangkat wearable yang mampu memantau kondisi kesehatan secara real-time. Alat-alat ini dapat mengukur detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam tubuh, memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan perawatan yang lebih efektif. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, layanan kesehatan menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.

Internet of Things (IoT) akan semakin meluas, menghubungkan perangkat dalam kehidupan sehari-hari seperti rumah pintar dan sistem kota pintar. Dengan IoT, pengguna dapat mengontrol perangkat elektronik melalui smartphone atau suara, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi energi. Teknologi ini berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Kendaraan listrik dan otonom diprediksi akan semakin banyak digunakan pada tahun 2025. Inovasi dalam teknologi pengisian daya ultracepat membuat kendaraan listrik lebih praktis dan ramah lingkungan. Sementara itu, mobil otonom diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Jaringan 5G yang semakin luas akan mendukung kecepatan internet tinggi dan konektivitas stabil untuk berbagai aplikasi, termasuk telemedicine dan kendaraan otonom. Selain itu, pengembangan jaringan 6G diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025, menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan latensi rendah untuk mendukung inovasi teknologi masa depan.

Dengan berbagai teknologi masa depan yang sedang dikembangkan, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun transformasi besar dalam kehidupan sehari-hari. Semua pihak kini menantikan bagaimana inovasi-inovasi ini akan diterapkan dan dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Kemajuan teknologi ini tidak hanya menjanjikan efisiensi tetapi juga potensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia.

7 Teknologi Masa Depan yang Akan Mengubah Dunia Di Tahun 2024

Pada tanggal 28 Desember 2024, berbagai inovasi teknologi diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan kemajuan yang pesat, teknologi-teknologi ini tidak hanya akan mempengaruhi cara kita berinteraksi, tetapi juga bagaimana kita bekerja dan hidup. Berikut adalah tujuh teknologi yang diharapkan akan mengubah dunia di tahun 2024.

1. Kecerdasan Buatan (AI) yang Lebih Canggih

Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian integral dari banyak aspek kehidupan kita. Di tahun 2024, AI diperkirakan akan semakin canggih dan terintegrasi dalam berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga bisnis. Dengan kemampuan analisis data yang lebih baik, AI dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat, serta meningkatkan efisiensi operasional di berbagai industri. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

2. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) terus berkembang dengan semakin banyak perangkat yang terhubung satu sama lain. Pada tahun 2024, kita akan melihat lebih banyak aplikasi IoT dalam kehidupan sehari-hari, seperti rumah pintar yang dapat mengatur suhu dan pencahayaan secara otomatis. Di tingkat kota, IoT dapat digunakan untuk mengelola lalu lintas dan infrastruktur secara lebih efisien. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih terintegrasi dan efisien bagi penghuninya.

3. Teknologi Energi Terbarukan

Dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, teknologi energi terbarukan semakin diperhatikan. Di tahun 2024, inovasi dalam panel surya dan turbin angin diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi terbarukan. Penggunaan energi bersih tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga membantu menurunkan emisi karbon secara global. Ini merupakan langkah penting menuju keberlanjutan lingkungan.

4. Jaringan 5G dan Perkembangan 6G

Jaringan 5G sudah mulai diterapkan secara luas, tetapi pada tahun 2024, pengembangan awal jaringan 6G juga diperkirakan akan dimulai. Dengan kecepatan internet yang lebih tinggi dan latensi rendah, jaringan ini akan mendukung berbagai aplikasi baru seperti kendaraan otonom dan augmented reality (AR). Keberadaan jaringan ini akan mempercepat inovasi dalam komunikasi dan teknologi lainnya.

5. Teknologi Kesehatan yang Maju

Pandemi COVID-19 telah mendorong perkembangan teknologi kesehatan dengan cepat. Pada tahun 2024, alat diagnostik berbasis AI dan perangkat medis yang dapat dipakai (wearable devices) semakin umum digunakan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan kesehatan secara real-time dan diagnosis yang lebih cepat, memberikan harapan untuk perawatan medis yang lebih efektif dan efisien.

6. Metaverse dan Realitas Virtual (VR)

Konsep metaverse semakin matang di tahun ini dengan penggunaan teknologi VR dan augmented reality (AR) dalam berbagai bidang. Dari hiburan hingga pendidikan, metaverse menawarkan pengalaman interaktif yang unik bagi pengguna. Bisnis mulai memanfaatkan dunia virtual untuk menciptakan pengalaman baru bagi pelanggan mereka, membuka peluang untuk inovasi dalam pemasaran dan interaksi sosial.

7. Blockchain untuk Keamanan Data

Teknologi blockchain tidak hanya digunakan untuk cryptocurrency tetapi juga memiliki aplikasi luas di sektor lain seperti keuangan dan kesehatan. Pada tahun 2024, blockchain diprediksi akan meningkatkan transparansi dan keamanan data dengan memungkinkan pelacakan produk dari pabrik hingga konsumen. Ini membantu mengurangi penipuan dan memastikan keaslian produk.

Dengan kemajuan teknologi yang pesat di tahun 2024, kita berada di ambang perubahan besar dalam cara kita hidup dan bekerja. Dari kecerdasan buatan hingga blockchain, setiap inovasi ini memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih efisien dan berkelanjutan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana teknologi-teknologi ini akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita di masa depan.

Red Hat Bahas Masa Depan Teknologi AI untuk Bisnis Asia Pasifik

Pada 24 Desember 2024, Red Hat, penyedia solusi perangkat lunak open-source terkemuka, menggelar sebuah diskusi mengenai masa depan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk bisnis di kawasan Asia Pasifik. Dalam acara tersebut, Red Hat membahas bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan oleh perusahaan di kawasan ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi. Para pemimpin industri, analis, dan ahli teknologi hadir untuk membahas dampak AI terhadap perkembangan ekonomi digital yang pesat di Asia Pasifik.

Asia Pasifik dipandang sebagai pasar dengan potensi besar untuk adopsi teknologi AI, mengingat pertumbuhan ekonomi yang pesat dan digitalisasi yang semakin meluas. Menurut Red Hat, teknologi AI dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi bisnis di kawasan ini, mulai dari otomasi proses bisnis hingga analitik data yang lebih canggih. Red Hat menyoroti bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas, mempercepat pengambilan keputusan, serta menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal. Adopsi AI yang tepat dapat menjadi pendorong utama bagi perusahaan untuk bersaing di pasar global.

Namun, meskipun memiliki potensi besar, implementasi AI di Asia Pasifik tidak tanpa tantangan. Beberapa perusahaan di kawasan ini masih menghadapi hambatan dalam hal keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, infrastruktur teknologi yang belum memadai, serta masalah privasi dan keamanan data. Red Hat menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penerapan AI secara luas. Program pelatihan, pengembangan infrastruktur, dan kebijakan yang jelas tentang regulasi data menjadi faktor kunci untuk mengatasi tantangan ini.

Sebagai perusahaan yang memfokuskan diri pada pengembangan perangkat lunak open-source, Red Hat berperan penting dalam menyediakan solusi yang memungkinkan perusahaan di Asia Pasifik mengadopsi teknologi AI dengan lebih mudah. Red Hat menyarankan pentingnya penggunaan platform terbuka untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusi AI yang fleksibel, efisien, dan terjangkau. Dengan membuka akses kepada berbagai sumber daya, Red Hat berharap dapat mendukung transformasi digital di kawasan Asia Pasifik, menjadikan AI lebih terjangkau dan dapat diakses oleh berbagai jenis perusahaan.

Dalam diskusi yang diadakan oleh Red Hat, terungkap bahwa AI memiliki potensi besar untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan bisnis di Asia Pasifik. Meskipun ada tantangan, adopsi teknologi AI yang tepat dapat membawa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan di kawasan ini. Red Hat, dengan pengalaman dan teknologi open-source-nya, berkomitmen untuk mendukung bisnis dalam menghadapi perubahan digital ini, membantu mereka meraih keberhasilan di dunia yang semakin dipengaruhi oleh kecerdasan buatan.

Menyambut Era Reshoring: Tantangan dan Peluang bagi Industri Manufaktur Indonesia

Perubahan besar dalam dunia manufaktur global, terutama pergeseran dari offshoring ke reshoring, memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Perubahan ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, krisis rantai pasok global, dan kebijakan proteksionisme yang semakin berkembang. Sebelum resesi global 2008, offshoring—proses pemindahan operasi produksi ke negara dengan biaya lebih rendah—merupakan strategi utama bagi banyak perusahaan multinasional. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi tujuan utama perusahaan-perusahaan ini, terutama dalam sektor tekstil, elektronik, dan alas kaki. Pada awal 2000-an, sektor manufaktur Indonesia mengalami perkembangan pesat, dengan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 26 persen pada tahun 2001. Namun, angka ini menurun menjadi 19 persen pada 2022 seiring perubahan struktur ekonomi. Seiring berjalannya waktu, biaya tenaga kerja di Indonesia meningkat, dengan kenaikan rata-rata 6 persen per tahun antara 2015 dan 2020, yang menyebabkan persaingan semakin ketat dengan negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh.

Dalam menghadapi perubahan ini, beberapa negara maju mulai merasakan dampak negatif dari offshoring, seperti hilangnya pekerjaan domestik dan meningkatnya ketimpangan pendapatan, yang kemudian mendorong pergeseran kembali ke reshoring, yaitu pemindahan produksi kembali ke negara asal. Reshoring semakin didorong oleh kemajuan teknologi, seperti otomatisasi dan robotika, yang mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja murah. Hal ini juga membawa perubahan besar dalam pola perdagangan global, di mana negara-negara maju mulai mengurangi ketergantungan mereka terhadap rantai pasok dari negara-negara berkembang, seperti China. Amerika Serikat, misalnya, memperkenalkan kebijakan tarif yang lebih agresif terhadap barang-barang impor dari China, yang berimbas pada negara-negara seperti Indonesia. Selain itu, dampak proteksionisme dan perubahan kebijakan tarif juga memengaruhi perdagangan global, memaksa negara-negara berkembang untuk menyesuaikan strategi ekspornya agar dapat menghindari tarif tinggi yang dikenakan oleh negara besar.

Bagi Indonesia, reshoring menawarkan peluang sekaligus tantangan. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja, yang pada 2023 tercatat sekitar USD5.000 per pekerja, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti Vietnam dan Thailand. Untuk meningkatkan daya saing, Indonesia perlu fokus pada peningkatan keterampilan tenaga kerja dan produktivitasnya. Selain itu, Indonesia juga tertinggal dalam hal kemampuan logistik, yang sangat penting dalam sektor manufaktur. Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) 2023, Indonesia berada di peringkat 46, jauh di bawah negara-negara seperti Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan infrastruktur logistik dan transportasi untuk menurunkan biaya logistik yang saat ini masih tinggi. Selain tantangan tersebut, perubahan ini juga membawa dampak sosial-ekonomi, seperti penurunan kesejahteraan sebagian pekerja, terutama di sektor-sektor yang bergantung pada tenaga kerja padat, seperti tekstil dan alas kaki. Pada 2023, ekspor Indonesia di sektor ini mengalami penurunan sebesar 8 persen, yang berdampak pada penurunan upah pekerja hingga 5 persen. Selain itu, kebijakan proteksionisme meningkatkan harga barang impor, yang menurunkan daya beli masyarakat, terutama kalangan berpendapatan rendah.

Namun, ada peluang diversifikasi ekspor yang dapat dimanfaatkan Indonesia, terutama dengan fokus pada pasar baru di negara-negara berkembang. Misalnya, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke India meningkat 6 persen pada 2023, yang menunjukkan potensi pasar baru yang dapat dimanfaatkan. Untuk menghadapinya, Indonesia perlu mengimplementasikan kebijakan yang memanfaatkan peluang dalam reshoring dan transformasi global. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk diversifikasi ekspor dengan fokus pada produk bernilai tambah tinggi seperti elektronik dan otomotif, serta menjajaki pasar baru di Afrika dan Timur Tengah. Selain itu, Indonesia harus mengutamakan peningkatan infrastruktur logistik, termasuk pelabuhan dan transportasi, untuk mendukung efisiensi dalam rantai pasok. Terakhir, pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) serta memperkuat program pelatihan tenaga kerja berbasis teknologi guna menghadapi era otomatisasi. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang reshoring untuk memperkuat daya saing industri global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Apple Ramalkan Dua Tren Teknologi Terbesar di 2025: Apakah Pengembang Indonesia Siap Menghadapinya?

Tahun 2025 sudah semakin dekat, dan banyak prediksi teknologi yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dalam sebuah acara wisuda Apple Developer Academy di Jakarta, Esther, seorang perwakilan Apple, membagikan wawasan tentang dua tren teknologi besar yang diperkirakan akan mendominasi industri pengembangan aplikasi di tahun mendatang.

Kecerdasan Buatan (AI) Sebagai Tren Utama

Menurut Esther, kecerdasan buatan (AI) akan tetap menjadi tren utama pada 2025, khususnya dalam dunia pengembangan aplikasi. “Pengembang harus memahami bagaimana cara mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi mereka,” ujar Esther. Apple Developer Academy sendiri telah menempatkan AI sebagai fokus utama dalam kurikulumnya. Para siswa tidak hanya belajar dasar-dasar AI, tetapi juga dilatih untuk menerapkan teknologi ini dalam menciptakan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai contoh, aplikasi HerLens yang memanfaatkan AI untuk pemeriksaan kanker serviks menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan solusi medis yang lebih akurat. Menurut Esther, pengetahuan tentang AI ini diharapkan dapat membantu para pengembang menghadapi tantangan baru dalam menciptakan aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah di masyarakat.

Namun, meskipun AI akan menjadi bagian penting, Esther juga menekankan bahwa peran manusia tetap tak tergantikan. “Penting bagi para pengembang untuk memahami cara melatih model AI secara etis dan bertanggung jawab,” tambahnya.

Potensi VisionOS di Masa Depan

Selain AI, Esther juga menyoroti potensi besar dari VisionOS, sistem operasi terbaru Apple yang mengusung teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Meskipun adopsinya masih dalam tahap awal, Esther mencatat bahwa ada antusiasme yang besar terhadap VisionOS di pasar global, terutama di Amerika Serikat.

Bagi pengembang Indonesia, VisionOS membuka peluang besar untuk menciptakan aplikasi berbasis AR dan VR. Sayangnya, saat ini Apple Vision Pro, perangkat yang mendukung VisionOS, belum tersedia di pasar Indonesia. Meski demikian, Esther optimis bahwa pengembang Indonesia akan mampu memanfaatkan peluang ini saat teknologi tersebut mulai diperkenalkan di tanah air.

Apple Developer Academy: Menyiapkan Pengembang Lokal untuk Pasar Global

Apple Developer Academy di Indonesia telah berperan penting dalam mendorong transformasi digital. Akademi ini tidak hanya menghasilkan pengembang aplikasi berbakat, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi yang berdampak pada perekonomian Indonesia.

Contohnya adalah aplikasi Petanetra, yang awalnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi kini mendapatkan pengakuan internasional. “Petanetra adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengatasi masalah lokal dan sekaligus membuka peluang di pasar global,” ujar Esther.

Selain itu, aplikasi yang diciptakan oleh para lulusan akademi juga menunjukkan potensi luar biasa. Misalnya, aplikasi untuk membantu sopir jarak jauh menentukan waktu salat, yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat menghormati nilai-nilai lokal sembari menjangkau audiens global.

Dukungan untuk Ekonomi Indonesia Melalui Inovasi Digital

Apple Developer Academy juga berkolaborasi dengan berbagai sektor industri untuk mendukung digitalisasi bisnis. Misalnya, seorang siswa berhasil mengembangkan aplikasi manajemen inventori untuk usaha furnitur keluarga, menggantikan sistem manual menjadi lebih efisien secara digital.

“Dengan mendukung transformasi bisnis lokal, Apple Developer Academy turut memperkuat ekonomi Indonesia dan membuka peluang bagi pengusaha kecil untuk berkembang di pasar global,” jelas Esther.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Dengan kurikulum yang menekankan penguasaan AI dan VisionOS, lulusan Apple Developer Academy Indonesia siap menghadapi tantangan digital di masa depan. Teknologi yang dikembangkan di dalam akademi ini akan berperan besar dalam mendorong inovasi yang berbasis pada kebutuhan lokal dan membawa dampak global.

Melalui aplikasi-aplikasi inovatif yang diluncurkan oleh para lulusan, seperti HerLens dan Petanetra, diharapkan akan tercipta efek berantai positif yang mendukung perekonomian digital Indonesia, serta memberi dampak positif bagi masyarakat.

Workshop Deep Learning ITS: Meningkatkan Kolaborasi Global dan Kewaspadaan Etis dalam Teknologi AI

Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemajuan inovasi global melalui penyelenggaraan workshop bertajuk “Deep Learning and Its Applications in Assisting Human”. Workshop ini hadir untuk menjawab meningkatnya peran teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya deep learning, yang memberikan kontribusi besar dalam berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga bisnis. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis peserta, memperkuat kesadaran etis dalam penggunaan AI, serta mendorong terciptanya kolaborasi internasional yang bermanfaat.

Peserta workshop ini berasal dari berbagai universitas internasional, yang dipilih berdasarkan keragaman latar belakang akademik dan budaya mereka. Pendekatan ini bertujuan menciptakan diskusi yang lebih dinamis dan berbasis perspektif global. Workshop ini tidak hanya mengutamakan teori, tetapi juga menawarkan pengalaman praktis dengan rangkaian kegiatan yang meliputi sesi pemaparan materi teori, diskusi kelompok untuk memecahkan kasus nyata, serta sesi praktik langsung yang memungkinkan peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan. Tak ketinggalan, sesi networking akan membuka peluang bagi para peserta untuk memperluas jejaring profesional lintas negara.

Beberapa topik menarik akan dibahas selama workshop ini, di antaranya dasar-dasar deep learning dan algoritma terkait, penerapan AI dalam analisis data kesehatan, serta pembahasan mengenai etika dan legalitas penggunaan teknologi AI. Materi yang disampaikan diharapkan tidak hanya memberi pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan untuk kemajuan karier peserta dalam dunia teknologi yang semakin berkembang.

Melalui workshop ini, ITS berharap dapat memperkuat posisi mereka sebagai universitas terkemuka di dunia, sekaligus memberikan dampak positif bagi peserta. Diharapkan dengan keterampilan teknis yang mumpuni dan kesadaran etis yang lebih dalam, para peserta dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan global dan menciptakan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia. Workshop ini juga membuka peluang untuk kolaborasi internasional yang lebih erat, memberikan manfaat yang tidak hanya untuk para peserta, tetapi juga untuk FT-EIC ITS dalam mendukung inovasi teknologi berkelanjutan secara global.

Teknologi Masa Depan Perkembangan AI Bisa Kendalikan Manusia Secara Langsung

Pada 14 Desember 2024, diskusi mengenai perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Para ahli memperingatkan bahwa AI, yang semakin canggih, berpotensi mengubah tatanan sosial dan kehidupan manusia. Teknologi ini, meskipun banyak memberi manfaat, kini menghadirkan tantangan besar terkait kontrol dan pengaruhnya terhadap keputusan manusia.

AI telah digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga transportasi, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan hidup. Dengan kemampuannya memproses data dalam jumlah besar dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mendalam, AI dapat melakukan tugas yang sebelumnya memerlukan intervensi manusia. Namun, pertanyaan muncul mengenai seberapa jauh teknologi ini bisa mengambil alih peran manusia dalam membuat keputusan penting.

Para peneliti mengungkapkan kekhawatiran bahwa ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat mengarah pada hilangnya kemampuan manusia untuk berpikir kritis dan mandiri. Misalnya, dalam sektor kesehatan, meskipun AI dapat memberikan diagnosis yang akurat, ada risiko bahwa manusia akan terlalu bergantung pada keputusan yang dibuat oleh mesin, yang pada akhirnya dapat mengurangi peran tenaga medis dalam pengambilan keputusan penting.

Beberapa ahli memperingatkan bahwa AI tidak hanya akan membantu manusia dalam membuat keputusan, tetapi dapat juga mempengaruhi atau bahkan mengendalikan keputusan tersebut. Dengan kemampuannya untuk menganalisis pola perilaku manusia, AI bisa memanipulasi keputusan seseorang dalam berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, dan kehidupan pribadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang etika penggunaan AI dan batasan yang perlu diterapkan agar tidak ada penyalahgunaan teknologi.

Untuk mencegah potensi bahaya, banyak pihak mengusulkan perlunya regulasi yang ketat terhadap pengembangan dan penggunaan AI. Keamanan data pribadi juga menjadi isu penting, mengingat banyaknya informasi pribadi yang digunakan oleh AI untuk memberikan rekomendasi atau mengambil keputusan. Pemerintah dan lembaga internasional kini berusaha mengembangkan kerangka hukum yang bisa mengatur penggunaan teknologi ini secara lebih aman dan bertanggung jawab.

Meski banyak potensi positif dari AI, para ahli sepakat bahwa masa depan teknologi ini akan penuh dengan tantangan. Penggunaan AI yang bijak, transparan, dan diawasi dengan ketat menjadi kunci untuk memastikan bahwa manusia tetap berada di posisi kontrol. Jika tidak diatur dengan benar, perkembangan AI bisa berpotensi menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang besar bagi masyarakat global.

Para pengamat berharap bahwa dalam pengembangan AI, keseimbangan antara teknologi dan kemanusiaan tetap dijaga. Masyarakat harus lebih sadar akan potensi dan risikonya, serta siap menghadapi era di mana mesin dan manusia bekerja berdampingan dalam mengambil keputusan besar. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang sangat membantu tanpa mengurangi kendali manusia atas hidupnya.

ITF Showcase WIR Group Hadirkan Teknologi Masa Depan Terkemuka

WIR Group, perusahaan terkemuka di bidang teknologi dan solusi digital, memperkenalkan rangkaian teknologi masa depan yang inovatif dalam acara ITF Showcase. Dalam ajang ini, WIR Group memamerkan berbagai produk dan solusi digital terbaru yang dirancang untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perbankan. Keikutsertaan WIR Group dalam ITF Showcase 2024 menegaskan komitmennya untuk menjadi pionir dalam pengembangan teknologi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri.

Salah satu teknologi unggulan yang dipamerkan oleh WIR Group adalah Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI) yang berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih imersif. Teknologi AR yang dikembangkan WIR Group memungkinkan pengguna untuk merasakan interaksi langsung dengan lingkungan virtual yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Di sisi lain, AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menganalisis data dengan lebih cepat dan akurat. Teknologi ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan dengan platform pembelajaran interaktif, hingga sektor bisnis yang memerlukan analisis data yang canggih.

WIR Group juga menghadirkan teknologi yang dapat membantu sektor pendidikan dan kesehatan untuk berkembang lebih cepat. Dalam dunia pendidikan, WIR Group memperkenalkan platform pembelajaran berbasis AR yang memungkinkan siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Di bidang kesehatan, teknologi AI yang diperkenalkan dapat membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan, mulai dari diagnostik berbasis data medis hingga manajemen rumah sakit yang lebih efisien. Inovasi ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital di sektor-sektor penting tersebut.

Dalam presentasinya, WIR Group juga menekankan pentingnya peran teknologi dalam mendukung agenda transformasi digital Indonesia. “Kami percaya bahwa teknologi, terutama AR dan AI, memiliki potensi besar untuk mendigitalisasi banyak sektor di Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar CEO WIR Group. Komitmen ini menunjukkan bahwa perusahaan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat digitalisasi di Indonesia.

Melalui partisipasinya di ITF Showcase 2024, WIR Group membuktikan bahwa mereka adalah salah satu perusahaan terdepan dalam pengembangan teknologi masa depan. Dengan solusi AR, AI, dan inovasi digital lainnya, WIR Group tidak hanya ingin menjadi bagian dari revolusi digital, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih canggih dan terjangkau. Seiring dengan perkembangan teknologi, WIR Group diharapkan dapat terus berinovasi dan memberikan dampak positif yang besar bagi Indonesia dan dunia.

Komputer Kuantum IBM Teknologi Masa Depan yang Sangat Revolusioner

Pada 4 Desember 2024, IBM kembali menarik perhatian dunia dengan terobosan terbarunya dalam teknologi komputer kuantum. Komputer kuantum, yang merupakan salah satu inovasi paling canggih di bidang teknologi, diharapkan dapat mengubah cara kita memproses informasi dan memecahkan masalah yang sebelumnya dianggap mustahil. IBM, sebagai salah satu pelopor dalam bidang ini, terus mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung kemampuan komputasi kuantum.

Komputer kuantum adalah jenis komputer yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum, yang berbeda jauh dari komputer klasik yang kita gunakan sehari-hari. Dalam komputer klasik, data diproses dalam bentuk bit, yang hanya bisa berada dalam satu dari dua keadaan (0 atau 1). Sementara itu, komputer kuantum memanfaatkan qubit, yang dapat berada dalam banyak keadaan sekaligus, berkat sifat superposisi dan keterikatan kuantum. Ini memungkinkan komputer kuantum untuk memproses informasi dengan cara yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan komputer tradisional.

IBM telah meluncurkan sejumlah sistem kuantum yang dirancang untuk menghadirkan komputasi dengan kecepatan dan kemampuan luar biasa. Salah satu keunggulan utama dari komputer kuantum adalah potensinya untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks, seperti simulasi molekul untuk pengembangan obat, optimasi logistik, atau bahkan pemecahan masalah enkripsi yang saat ini masih sangat sulit dilakukan oleh komputer klasik. Dengan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar secara paralel, komputer kuantum dapat mempercepat penemuan ilmiah dan inovasi teknologi.

Meskipun teknologi ini menjanjikan revolusi besar dalam dunia teknologi, ada beberapa tantangan yang masih harus diatasi. Komputer kuantum sangat rentan terhadap gangguan eksternal, sehingga stabilitas qubit menjadi salah satu masalah utama dalam pengembangannya. Selain itu, biaya pengembangan dan perawatan sistem kuantum yang canggih juga menjadi hambatan besar. Namun, dengan investasi yang terus mengalir dan riset yang terus berkembang, IBM dan perusahaan lainnya optimis bahwa komputer kuantum akan segera menjadi bagian integral dari teknologi masa depan.