Menuju Coast Guard Sejati, Bakamla Dinilai Perlu Kewenangan Lebih

Badan Keamanan Laut (Bakamla) kembali menyoroti perlunya kewenangan dalam melakukan penyidikan guna memperkuat perannya sebagai penjaga pantai (coast guard) nasional. Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Bakamla membutuhkan legitimasi lebih kuat untuk menjalankan fungsinya secara optimal.

“Memang dibutuhkan kewenangan lebih bagi Bakamla agar bisa berfungsi sebagai coast guard sejati,” ujar Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Ia juga menyatakan bahwa Komisi I DPR RI akan membahas hal ini lebih lanjut guna mencari solusi terbaik.

Bakamla Belum Memiliki Wewenang Penuh

Saat ini, Bakamla belum memiliki landasan hukum yang cukup kuat untuk bertindak sebagai penjaga laut secara independen. Menurut Hasanuddin, jika ingin mewujudkan Bakamla sebagai coast guard yang sah, diperlukan undang-undang (UU) khusus, bukan sekadar regulasi dalam bentuk peraturan presiden (perpres).

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bakamla RI, Laksamana Madya Irvansyah, yang menyebut bahwa Indonesia hingga kini belum memiliki penjaga laut yang ideal. Meski Bakamla memiliki tugas utama sebagai pengawal perairan nasional, keterbatasan sumber daya dan minimnya kewenangan hukum membuat perannya kurang efektif.

“Saat ini, Bakamla tidak memiliki kewenangan penyidikan. Setiap pelaku tindak kriminal yang kami tangkap di laut harus kami serahkan kepada penyidik dari instansi lain, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau TNI AL,” jelas Irvansyah di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (3/3/2025).

Usulan Pembentukan Undang-Undang Keamanan Laut

Untuk mengatasi permasalahan ini, Bakamla telah mengusulkan pembentukan Undang-Undang (UU) tentang Keamanan Laut. Dengan adanya UU ini, Bakamla diharapkan bisa memiliki kewenangan penyidikan dan penegakan hukum secara langsung, sehingga tidak lagi bergantung pada instansi lain dalam menangani kasus kejahatan di laut.

Menurut Irvansyah, keterbatasan wewenang ini dapat berpotensi mengubah arah proses hukum, karena Bakamla tidak memiliki kendali atas kasus yang sudah mereka serahkan.

“Kami tidak bisa membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), tidak bisa menentukan sanksi, dan hanya bisa menyerahkan pelaku ke pihak lain. Setelah itu, proses hukumnya sepenuhnya ada di tangan mereka, apakah mau diproses lebih lanjut atau tidak, kami tidak bisa mengintervensi,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa aturan hukum terkait tugas Bakamla masih tersebar dalam berbagai regulasi, seperti UU Kelautan dan UU Pelayaran, yang menyebabkan tumpang tindih dengan instansi lain, seperti TNI AL dan Polairud.

“Kami berharap dengan adanya UU Keamanan Laut, tidak ada lagi tumpang tindih kewenangan antar lembaga, tidak ada pemeriksaan berulang, dan yang paling penting, Indonesia bisa memiliki coast guard yang diakui secara nasional maupun internasional,” tegas Irvansyah.

Kesimpulan

Permintaan Bakamla untuk mendapatkan kewenangan penyidikan semakin menguat di tengah kebutuhan akan penegakan hukum laut yang lebih efektif. Dengan adanya UU Keamanan Laut, diharapkan Bakamla bisa menjalankan tugasnya dengan lebih mandiri, tanpa harus bergantung pada instansi lain.

Langkah selanjutnya kini ada di tangan Komisi I DPR RI, yang akan membahas usulan ini lebih lanjut. Jika disetujui, bukan tidak mungkin Indonesia akhirnya memiliki coast guard sejati yang dapat menjaga perairan nasional dengan lebih optimal.

Indonesia-Kamboja Pererat Kerja Sama Pasukan Khusus & Keamanan Maritim

Indonesia dan Kamboja kembali mempererat hubungan bilateral mereka, kali ini di sektor pertahanan, dalam sebuah pertemuan penting antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertahanan Kamboja, Jenderal Tea Seiha. Pertemuan ini berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025, di Penang, Malaysia, yang juga menjadi bagian dari ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Retreat. Dalam kesempatan tersebut, kedua negara membahas berbagai langkah strategis guna meningkatkan kerja sama militer, dengan fokus utama pada pengembangan pasukan khusus dan penguatan keamanan maritim di kawasan.

Pengembangan Pasukan Khusus dan Keamanan Maritim: Fokus Utama Kerja Sama

Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Kamboja merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara. “Pertemuan bilateral ini sangat berarti dalam upaya kami memperkuat kerja sama dalam pengembangan pasukan khusus dan memperhatikan peningkatan keamanan maritim di kawasan ini,” ujar Sjafrie dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui akun Instagram Kementerian Pertahanan RI (@kemhanri).

Dukungan Indonesia terhadap pengembangan kemampuan militer Kamboja diharapkan tidak hanya memperkokoh hubungan kedua negara, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan kawasan yang aman dan stabil. Kolaborasi ini diyakini dapat menjawab tantangan yang ada, termasuk ancaman maritim yang semakin kompleks di wilayah tersebut.

Apresiasi Terhadap Partisipasi Kamboja dalam MNEK 2025

Selain membahas isu pertahanan strategis, Menteri Pertahanan Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada Kamboja atas partisipasinya dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang akan digelar di Bali. “Terima kasih kami sampaikan kepada Kamboja atas partisipasinya dalam MNEK 2025. Partisipasi ini memperkuat semangat kebersamaan dalam ASEAN, yang sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan yang akan datang,” tambah Sjafrie.

Partisipasi Kamboja dalam latihan angkatan laut multilateral ini menggambarkan pentingnya kerja sama antara negara-negara di kawasan untuk menjaga kestabilan keamanan maritim, terutama di tengah situasi geopolitik global yang terus berkembang. Ini menjadi bukti komitmen bersama untuk mempertahankan ketertiban dan keamanan di perairan Asia Tenggara yang strategis.

Kemitraan Pertahanan Strategis untuk Masa Depan

Sebagai negara yang memiliki pengaruh besar di Asia Tenggara, Indonesia terus berupaya memperkuat kemitraannya dengan negara-negara ASEAN, termasuk Kamboja. Salah satu aspek penting dalam kerja sama ini adalah pengembangan pasukan khusus Kamboja, yang dikenal dengan sebutan Batalyon Para-Komando atau Kopassus Kamboja. Latihan bersama dan pertukaran pengalaman antara pasukan elit dari kedua negara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan profesionalisme prajurit, serta memperkuat kemampuan pertahanan kedua negara.

Dengan semakin eratnya kerja sama ini, Indonesia dan Kamboja menegaskan komitmen mereka dalam menjaga stabilitas kawasan. Melalui upaya bersama di bidang pertahanan, kedua negara berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, yang tidak hanya akan memperkuat keamanan nasional masing-masing, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.

Kendala Keamanan Hambat Distribusi Bantuan ke Palestina, Kata Wamenlu

Pemerintah Indonesia terus berupaya menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di tengah berbagai kendala yang dihadapi di lapangan. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam proses distribusi bantuan adalah faktor keamanan, terutama saat melewati perbatasan negara-negara sekitar Palestina.

“Kendala terbesar di lapangan adalah isu keamanan, baik dari pihak Mesir, Yordania, maupun Israel. Oleh karena itu, pengamanan yang ketat menjadi hal penting untuk memastikan bantuan sampai ke tangan warga Palestina,” ujar Anis dalam acara peluncuran kampanye penggalangan dana di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/2/2025).

Jaminan Bantuan Sampai ke Palestina

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Anis memastikan bahwa bantuan yang dikumpulkan dari masyarakat Indonesia tetap akan tersalurkan dengan baik kepada warga Palestina.

“InsyaAllah, melalui Kementerian Luar Negeri dan kerja sama dengan berbagai pihak, kita akan terus berupaya mengatasi kendala ini agar bantuan bisa diterima oleh saudara-saudara kita di Palestina,” tegasnya.

Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta berbagai lembaga kemanusiaan non-pemerintah untuk menghimpun dana bagi Palestina. Penggalangan dana ini menargetkan donasi sebesar 200 juta USD atau sekitar Rp 3,2 triliun.

“Hari ini kita memulai gerakan ini dengan target awal sekitar 200 juta USD atau kira-kira Rp 3,2 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan untuk berbagai program kemanusiaan,” ungkap Anis.

Fokus pada Bantuan Darurat dan Rekonstruksi Gaza

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan darurat selama masa gencatan senjata serta rekonstruksi infrastruktur di Gaza yang hancur akibat konflik.

“Saat ini kita fokus pada dua program utama, yaitu bantuan darurat selama masa ceasefire (gencatan senjata) serta rekonstruksi Gaza. InsyaAllah, bantuan ini dapat membantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita di sana,” kata Anis.

Tidak ada batas waktu yang ditentukan untuk penggalangan dana ini. Namun, kampanye tersebut dimulai bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, dengan harapan dapat menggerakkan lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi.

“Kita tidak menetapkan batas waktu penggalangan dana, tetapi kita memulainya di bulan Ramadhan agar bisa segera disalurkan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Palestina,” pungkasnya.

Upaya ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam membantu Palestina, baik melalui bantuan kemanusiaan maupun dukungan diplomatik di berbagai forum internasional.

Rusia dan Indonesia Perkuat Hubungan Militer, Menhan Sjafrie Gelar Pertemuan Strategis

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peluang kerja sama di bidang pertahanan, termasuk kemungkinan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta program pertukaran dan pelatihan militer antara Indonesia dan Rusia.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengungkapkan bahwa Rusia memiliki sejarah panjang dalam memberikan kontribusi bagi Indonesia, terutama dalam mendukung perjuangan bangsa.

“Secara historis, Rusia telah memberikan kontribusi yang signifikan, termasuk dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ujar Frega, Selasa.

“Ketika kita menghadapi Belanda, ada peran Rusia di situ, terutama dalam hal dukungan pertahanan. Bahkan, hingga saat ini, beberapa alutsista buatan Rusia masih digunakan oleh militer Indonesia,” lanjutnya.

Indonesia dan Rusia Miliki Sejarah Panjang dalam Kerja Sama Alutsista

Dalam pernyataannya, Frega menegaskan bahwa hubungan pertahanan antara Indonesia dan Rusia telah terjalin erat selama bertahun-tahun. Sejumlah alutsista buatan Rusia telah menjadi bagian penting dari sistem pertahanan Indonesia, di antaranya pesawat tempur Sukhoi Su-27/30, helikopter MI-17, kendaraan tempur BMP-3F, hingga senjata ringan AK-101 dan AK-102.

“Fakta bahwa banyak alutsista Rusia digunakan oleh TNI menunjukkan bahwa kerja sama pertahanan kedua negara telah terjalin dengan baik selama ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Shoigu juga menyampaikan undangan kepada Indonesia untuk menghadiri pameran alutsista di Rusia, yang diikuti oleh berbagai negara. Pameran ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjajaki potensi kerja sama lebih lanjut di bidang teknologi militer.

Peluang Kerja Sama di Bidang Pelatihan dan Pendidikan Militer

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk mengirimkan personel militer ke Rusia dalam rangka pertukaran pendidikan dan pelatihan. Menurut Frega, Menhan RI menekankan pentingnya bukan hanya kerja sama di tingkat institusi militer, tetapi juga membangun hubungan langsung antar individu dari kedua negara.

“Pak Menhan menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada latihan di satuan militer, tetapi juga membangun hubungan people-to-people, yang menjadi dasar kuat dalam interaksi antara Indonesia dan Rusia,” kata Frega.

Kedatangan Sergei Shoigu ke Indonesia disebut sebagai bukti nyata komitmen tingkat tinggi antara kedua negara. Hubungan yang semakin erat ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas kawasan serta mendukung perdamaian global.

“Ke depan, Indonesia dan Rusia diharapkan dapat terus memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan militer, sekaligus mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara,” pungkasnya.

Meriahkan Warisan Budaya: Drama Musikal “Lutung Kasarung” di Global Sevilla

Sekolah Global Sevilla kembali menghadirkan pertunjukan drama musikal yang digarap langsung oleh para siswa, kali ini mengangkat kisah rakyat berjudul The Warrior’s Heart: Lutung Kasarung. Pementasan ini dijadwalkan berlangsung pada 21 Februari 2025 di Auditorium Sekolah Global Sevilla Pulomas, Jakarta. Dalam dua sesi pertunjukan yang diselenggarakan, sesi pertama akan diperuntukkan bagi para siswa, sementara sesi kedua ditujukan bagi orang tua dan tamu undangan.

Drama musikal ini merupakan bagian dari tradisi tahunan Sekolah Global Sevilla dalam memberikan wadah ekspresi seni bagi para siswa. Sebelumnya, sekolah ini telah sukses menggelar berbagai pertunjukan musikal seperti Pinocchio (2024), Bayu Wongso (2024), Timun Mas (2023), serta Si Pitung (2019). Keunikan dari setiap pementasan adalah penggunaan bahasa Inggris sebagai medium utama, menjadikan cerita rakyat Indonesia lebih mudah diterima dalam konteks global tanpa kehilangan nilai budaya aslinya.

Tahun ini, kisah Lutung Kasarung dipilih sebagai tema utama. Legenda ini menggambarkan perjalanan Sanghyang Guruminda, seorang pangeran kahyangan yang dikutuk menjadi seekor lutung dan harus menjalani kehidupan di bumi. Sementara itu, di kerajaan Pasir Batang, terjadi konflik perebutan kekuasaan antara dua putri raja, Purbasari dan Purbararang. Kecemburuan dan pengkhianatan menyebabkan Purbasari diasingkan ke dalam hutan, di mana ia kemudian bertemu dengan Lutung Kasarung. Seiring waktu, hubungan mereka berkembang, menghadapi berbagai ujian dan rintangan, termasuk sihir dan ambisi kekuasaan.

Menggali Potensi Siswa dan Memperkuat Akar Budaya

Sebanyak 104 siswa dari berbagai jenjang pendidikan terlibat dalam produksi drama musikal ini, mulai dari pemeran, penari, hingga tim pendukung di balik layar. Christina Sekar, selaku Project Manager sekaligus guru di Sekolah Global Sevilla, menjelaskan bahwa persiapan pementasan telah dimulai sejak September 2024, dengan proses latihan intensif selama enam bulan.

“Di sekolah kami, drama musikal selalu mengangkat cerita rakyat Indonesia. Melalui pementasan ini, siswa tidak hanya belajar seni peran, bernyanyi, dan menari, tetapi juga mendalami budaya bangsa,” ungkap Christina. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi diri mereka dalam berbagai bidang seni. “Selain meningkatkan keterampilan dalam seni pertunjukan, mereka juga belajar bekerja sama dalam tim, keterampilan yang sangat penting bagi masa depan mereka,” tambahnya.

Purborini Sulistiyo, Head of School Global Sevilla, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki dampak mendalam bagi perkembangan siswa. “Drama musikal bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran yang mengajarkan komunikasi, kerja sama, dan empati. Anak-anak belajar menghargai satu sama lain serta mengembangkan rasa percaya diri mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, Purborini juga menyoroti manfaat drama musikal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis. “Melalui kegiatan ini, siswa dari berbagai jenjang bekerja sama dengan satu tujuan, yaitu menyukseskan pertunjukan. Hal ini membantu membangun kebersamaan dan mengurangi potensi perundungan di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Drama Musikal sebagai Bagian dari Pendidikan Holistik

Sebagai bagian dari pendekatan pendidikan holistik yang diterapkan Sekolah Global Sevilla, drama musikal dianggap sebagai metode efektif untuk mengembangkan berbagai aspek keterampilan siswa. “Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya sebatas di dalam kelas. Melalui kegiatan seni seperti ini, anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna,” kata Purborini.

Global Sevilla juga berkomitmen untuk mengenalkan drama musikal sejak dini, dimulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk terus mengasah kreativitas, ekspresi diri, serta pemahaman mereka terhadap budaya Indonesia dalam konteks yang lebih luas.

“Pembelajaran yang menarik akan membuat anak-anak lebih termotivasi dan aktif dalam mengeksplorasi potensi mereka. Inilah yang terus kami upayakan melalui berbagai kegiatan berbasis seni dan budaya,” pungkas Purborini.

Drama musikal The Warrior’s Heart: Lutung Kasarung tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wujud nyata upaya Sekolah Global Sevilla dalam melestarikan budaya lokal dan mengembangkannya dalam perspektif global. Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, pertunjukan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga bagi para siswa sekaligus menginspirasi banyak pihak untuk terus menjaga warisan budaya Indonesia.

Netanyahu Dianggap Anti-Perdamaian Setelah Usulkan Negara Palestina di Saudi

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini kembali membuat kontroversi dengan pernyataan yang menyarankan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi, bukannya di wilayah yang selama ini diakui sebagai tanah Palestina. Dalam wawancaranya dengan Channel 14 Israel, Netanyahu mengusulkan gagasan tersebut, yang langsung menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Palestina dan Arab Saudi. Mereka menganggap pernyataan Netanyahu ini sebagai bentuk penghinaan terhadap hak-hak Palestina dan pelanggaran terhadap kedaulatan Arab Saudi.

Kecaman Palestina dan Respons dari Arab Saudi Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan penolakannya secara tegas terhadap ide tersebut, menilai pernyataan Netanyahu sebagai langkah provokatif yang bertentangan dengan hukum internasional dan upaya untuk menghapus hak Palestina atas tanah mereka. “Ini adalah pelanggaran terhadap kedaulatan dan stabilitas Arab Saudi,” tegas kementerian tersebut.

Hussein Al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), juga mengutuk keras usulan tersebut. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa negara Palestina hanya bisa berdiri di tanah Palestina dan tidak di negara lain. “Negara Palestina hanya akan ada di atas tanah Palestina,” ujarnya di media sosial. Ia juga menegaskan dukungan Arab Saudi terhadap solusi dua negara sebagai jalan utama menuju perdamaian yang adil di Timur Tengah.

Pandangan Netanyahu Mengenai Negara Palestina Dalam wawancaranya, Netanyahu menjelaskan bahwa ia menolak pembentukan negara Palestina di wilayah Israel dengan alasan keamanan. Ia mengkritik Gaza yang dipimpin oleh Hamas sebagai contoh kegagalan negara Palestina. “Setelah 7 Oktober? Ada negara Palestina yang disebut Gaza. Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, adalah negara Palestina, dan lihat apa yang kita dapatkan,” ujarnya.

Pernyataan ini semakin memperjelas ketidaksetujuan Netanyahu terhadap pengakuan negara Palestina di tanah Israel, serta penolakannya terhadap tuntutan Palestina dalam mencapai perdamaian.

Arab Saudi Tegaskan Posisi mereka Arab Saudi tidak tinggal diam terhadap pernyataan Netanyahu. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa negara tersebut akan terus berjuang untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. “Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu,” jelas pernyataan pemerintah Saudi, yang menegaskan bahwa posisi mereka terhadap Palestina tidak akan berubah.

Pernyataan ini memperlihatkan bahwa normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi masih sangat tergantung pada pengakuan terhadap hak Palestina untuk memiliki negara merdeka. Dengan begitu, peluang untuk hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut semakin kecil selama tuntutan Palestina tidak dipenuhi.

Ketegangan Semakin Memanas, Dunia Diminta Bertindak Reaksi dari Palestina dan Arab Saudi semakin memperuncing ketegangan di kawasan Timur Tengah. Banyak negara dan organisasi internasional mendesak PBB dan komunitas global untuk menindak tegas guna memastikan hak-hak Palestina tetap dihormati. Meningkatnya eskalasi politik ini membuka pertanyaan besar mengenai masa depan solusi dua negara dan apakah itu masih bisa terwujud.

Situasi ini membuat dunia internasional semakin terlibat dalam konflik yang tampaknya semakin rumit, di mana perbedaan tajam antara Israel, Palestina, dan negara-negara besar di Timur Tengah terus memicu ketegangan.

Upaya Penyelundupan Rokok Ilegal di Sampang Digagalkan Polisi

Sampang – Polisi dari Polres Sampang berhasil menggagalkan pengiriman rokok ilegal yang dikirim menggunakan jasa pengiriman JNT Cargo. Dalam operasi yang dilakukan pada Kamis, 30 Januari 2025, petugas mengamankan 19 karton rokok tanpa pita cukai yang ditemukan di dalam sebuah mobil boks ekspedisi.

Kapolres Sampang, AKBP Hartono, menjelaskan bahwa informasi mengenai pengiriman barang ilegal ini diterima oleh pihak kepolisian pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melakukan pengecekan terhadap sebuah mobil pikap boks yang melintas di Jalan Raya Desa Trapang, Kecamatan Banyuates, Sampang.

“Setelah melakukan pengecekan, kami menemukan bahwa muatan mobil tersebut terdiri dari 19 karton yang berisi rokok ilegal tanpa pita cukai, yang jelas melanggar hukum,” ujar Hartono dalam keterangannya pada Selasa (4/2/2025).

Penyamaran dengan Resi Elektronik

Saat melakukan pemeriksaan, petugas mendapati bahwa resi pengiriman yang tertera pada karton-karton tersebut mencantumkan barang elektronik, padahal isinya adalah rokok ilegal. Hal ini menunjukkan adanya penyamaran dalam pengiriman yang berusaha mengelabui pihak berwenang.

“Resi yang ada pada karton-karton itu mencantumkan barang elektronik. Namun setelah diperiksa, isinya justru rokok tanpa pita cukai,” tambah Hartono.

Sopir Diperiksa dan Dilepaskan

Sopir kendaraan yang membawa muatan tersebut, yang diketahui bernama MZ, telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, setelah pemeriksaan selesai, MZ dipulangkan, sementara kendaraan dan barang bukti berupa rokok ilegal tersebut masih diamankan oleh polisi untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

Pihak kepolisian juga akan menyelidiki siapa saja pihak yang terlibat dalam pengiriman rokok ilegal tersebut, termasuk pemilik dan pemesan paket yang terdaftar dalam alamat pengiriman. Polisi akan menggali informasi lebih dalam untuk menindak pelaku yang terlibat dalam jaringan distribusi rokok ilegal ini.

Ancaman Hukuman Berat untuk Pelaku

Perdagangan rokok ilegal tanpa pita cukai merupakan pelanggaran yang serius dan dapat dikenakan sanksi hukum yang berat. Menurut Pasal 115 Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Pasal 437 ayat 1 UURI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta Pasal 62 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 1 huruf a dan d UURI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pelaku dapat dijerat dengan ancaman pidana. Selain itu, Pasal 54 UURI Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, yang telah diubah dengan UURI Nomor 39 Tahun 2007, juga memberikan ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun bagi pelaku yang terlibat dalam perdagangan rokok ilegal.

Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan distribusi rokok ilegal ini dapat segera diputuskan dan pelaku yang terlibat mendapatkan hukuman yang setimpal.

Indonesia Mengecam Serangan Militer Israel di Jenin: Ancaman bagi Perdamaian Palestina

Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan militer besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, yang dianggap dapat merusak prospek perdamaian setelah gencatan senjata di Jalur Gaza. Indonesia melihat eskalasi kekerasan ini sebagai upaya Israel untuk terus memperluas pendudukannya atas tanah Palestina.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan bahwa pelanggaran hukum internasional oleh Israel menunjukkan tujuan utamanya, yaitu menjadikan pendudukan ilegal di wilayah Palestina sebagai sesuatu yang permanen. Indonesia menekankan bahwa akar masalah konflik ini dimulai sejak penolakan Israel untuk mengakui hak Palestina dalam menentukan nasib mereka sendiri.

Indonesia pun mendesak agar komunitas internasional mengambil tindakan tegas terhadap ketidakadilan yang dialami Palestina dan berupaya mewujudkan negara Palestina yang merdeka sesuai dengan prinsip solusi dua negara.

Serangan Israel ke Jenin terjadi setelah gencatan senjata di Jalur Gaza pada 19 Januari, dengan serangan dimulai pada 21 Januari ke kamp pengungsian Jenin dan desa-desa sekitar. Israel menggunakan buldoser untuk menghancurkan infrastruktur di kamp tersebut, sementara suara tembakan dan ledakan terdengar di seluruh area.

Akibat serangan ini, setidaknya 12 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka. Ribuan orang, termasuk pengungsi yang baru tiba dalam sepekan terakhir, diperkirakan telah mengungsi dari kamp Jenin. Menurut laporan media Israel, serangan ini bertujuan untuk meyakinkan pejabat Israel, Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata, agar tetap mendukung pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Geely Auto Resmi Masuk Indonesia Membangun Era Baru Mobilitas Cerdas

Geely Auto secara resmi mengumumkan masuknya mereka ke pasar otomotif Indonesia, membawa visi untuk menciptakan ekosistem mobilitas cerdas dan berkelanjutan. Dalam acara peluncuran yang diadakan di Jakarta, perusahaan asal China ini memperkenalkan mobil listrik terbarunya, Geely EX5, yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir.

Geely sebelumnya pernah memasuki pasar Indonesia pada tahun 2010 tetapi meninggalkan pasar pada 2016. Kini, mereka kembali dengan semangat baru dan fokus pada kendaraan ramah lingkungan. Kembalinya Geely menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi pada pengembangan industri otomotif di Indonesia, terutama dalam konteks pergeseran menuju kendaraan listrik. Ini mencerminkan tren global yang semakin mengedepankan keberlanjutan dalam transportasi.

Wakil Presiden Geely Auto International Corporation, Evin Ye, mengungkapkan rencana ambisius untuk membuka 100 dealer di seluruh Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Dengan banyaknya dealer, diharapkan konsumen dapat lebih mudah mengakses produk dan layanan Geely. Ini menunjukkan strategi perusahaan untuk membangun kehadiran yang kuat di pasar lokal.

Geely juga mengumumkan bahwa mereka akan memulai perakitan kendaraan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor di Bekasi, Jawa Barat, mulai kuartal kedua tahun 2025. Dengan memproduksi kendaraan secara lokal, Geely berharap dapat menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan pasar Indonesia serta mengurangi biaya logistik. Ini mencerminkan upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan kondisi pasar dan meningkatkan daya saing.

Geely EX5 dilengkapi dengan teknologi seperti Geely Short Blade Battery dan GEA Architecture yang memungkinkan pengisian daya dari 30% ke 80% hanya dalam waktu 20 menit. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menawarkan kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik. Dengan fitur-fitur inovatif ini, Geely berupaya untuk menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap teknologi dan keberlanjutan.

Dengan langkah ini, semua pihak berharap bahwa kehadiran Geely Auto akan membawa perubahan positif dalam industri otomotif Indonesia. Diharapkan bahwa inovasi dan teknologi yang dibawa oleh Geely dapat mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mobilitas berkelanjutan. Keberhasilan Geely dalam membangun ekosistem mobilitas cerdas akan menjadi langkah penting bagi masa depan transportasi di Indonesia.

Pulau yang Membingungkan Penjelajah Dunia Pada Abad Ke-16

Sejarah mencatat bahwa salah satu pulau di Indonesia, khususnya pesisir selatan Pulau Jawa, pernah membingungkan para penjelajah dunia pada abad ke-16. Keberadaan pulau ini menjadi misteri bagi para kartografer dan pelaut Eropa yang berusaha menjelajahi kawasan tersebut.

Pada abad ke-16, Eropa mengalami gelombang penjelajahan samudera yang dipicu oleh kebutuhan akan rempah-rempah dan barang-barang berharga lainnya. Portugis dan Spanyol adalah dua negara yang pertama kali menjelajahi wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dalam pencarian mereka, banyak penjelajah yang menemui kesulitan dalam memetakan pulau-pulau di kawasan tersebut, terutama di bagian selatan Jawa. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan geografis pada masa itu masih terbatas dan banyak wilayah yang belum terpetakan dengan baik.

Salah satu penjelajah terkenal, Francis Drake, melakukan perjalanan mengelilingi dunia antara tahun 1577 hingga 1580. Dalam perjalanan tersebut, ia mendarat di pesisir selatan Jawa dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman tentang wilayah ini. Drake dan krunya menyusuri jalur selatan dan akhirnya menemukan lokasi yang kini dikenal sebagai Cilacap. Penemuan ini menjadi titik awal bagi pemetaan yang lebih akurat mengenai pesisir selatan Jawa. Ini mencerminkan bagaimana eksplorasi dapat mengubah pemahaman tentang geografi suatu daerah.

Setelah penemuan Drake, kartografer Jodocus Hondius menerbitkan peta berjudul Insulæ Indiæ Orientalis pada tahun 1606. Peta ini menggambarkan pesisir selatan Jawa dengan garis putus-putus dan menandai lokasi pendaratan Drake dengan catatan khusus. Peta ini menjadi salah satu referensi penting bagi para pelaut dan kartografer setelahnya, membantu menghilangkan kebingungan mengenai bentuk pulau tersebut. Ini menunjukkan bahwa peta memiliki peran krusial dalam navigasi dan eksplorasi.

Dengan terpecahkannya misteri mengenai pesisir selatan Jawa, jalur perdagangan rempah-rempah semakin terbuka lebar bagi para pedagang Eropa. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengakses sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, yang pada gilirannya memperkuat posisi Eropa dalam perdagangan global. Ini mencerminkan dampak besar dari penjelajahan terhadap ekonomi lokal dan internasional.

Keberhasilan penjelajahan di pesisir selatan Jawa tidak hanya mengubah peta dunia tetapi juga membuka jalan bagi interaksi antara budaya Eropa dan Indonesia. Diharapkan bahwa pemahaman tentang sejarah ini dapat meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya dan sejarah maritim Indonesia. Dengan mengenali peran penting pulau-pulau ini dalam sejarah global, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia hingga saat ini.