Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, memaparkan sejumlah tren global yang berpengaruh signifikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Dalam acara peluncuran Pemetaan Kebutuhan SDM (Bidang Keahlian) dan Pusat Keunggulan untuk Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa, Amich menyoroti pentingnya respons proaktif untuk menghadapi berbagai tantangan global tersebut.
1. Dinamika Demografi Global
Perubahan populasi dunia menjadi tren utama yang perlu diantisipasi. Negara-negara maju tengah menghadapi penuaan penduduk dan penurunan angka kelahiran, sementara Indonesia memiliki populasi besar yang menjadi potensi kekuatan ekonomi di masa depan.
“Proyeksi menunjukkan bahwa pada 2045 atau 2050, populasi dunia akan mencapai sedikit di atas 9 miliar jiwa, dengan Asia sebagai penyangga utama. Namun, populasi ini juga akan mengalami proses penuaan,” ujar Amich.
Untuk itu, diperlukan strategi pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi, dengan penguasaan keilmuan yang relevan dan mampu menjawab tantangan zaman.
2. Urbanisasi Global
Urbanisasi terus meningkat secara global, dengan 68% populasi dunia diproyeksikan tinggal di kawasan perkotaan pada masa depan. Pertumbuhan pesat di negara berkembang, termasuk Indonesia, akan mengubah struktur desa menjadi kota metropolitan hingga megapolitan.
“Desa yang berkembang akan memunculkan generasi terdidik yang lebih memilih pekerjaan di kota, mengikuti arus urbanisasi dan perubahan struktur desa-kota,” jelasnya.
Percepatan urbanisasi ini menuntut peningkatan layanan pendidikan, khususnya di daerah perkotaan, untuk menjamin kualitas pendidikan yang setara bagi semua lapisan masyarakat.
3. Perubahan Iklim dan Lingkungan
Amich juga menyoroti dampak perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati yang tak terhindarkan. Pendidikan lingkungan menjadi salah satu strategi penting untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan sumber daya alam.
“Kampanye literasi lingkungan, terutama tentang perubahan iklim, harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan,” tambahnya.
4. Transformasi Teknologi dalam Pendidikan
Kemajuan teknologi digital menawarkan peluang besar dalam pendidikan, namun juga membawa tantangan seperti kecanduan internet, penyebaran informasi palsu, hingga kejahatan siber. Untuk itu, Amich menegaskan perlunya penerapan teknologi berbasis pendidikan, seperti Massive Open Online Courses (MOOC), guna meningkatkan aksesibilitas pembelajaran.
“Platform digital memungkinkan pembelajaran fleksibel yang tidak mengurangi kualitas dibandingkan metode konvensional, asalkan peserta belajar secara tekun dan penuh semangat,” ujarnya.
5. Perubahan Lanskap Dunia Kerja
Kemajuan teknologi juga telah mengubah lanskap dunia kerja. Di Indonesia, lebih dari 10% pekerjaan telah tergantikan oleh mesin, khususnya di sektor operator, pekerja keterampilan dasar, dan pertanian terampil. Namun, peluang baru muncul di sektor konstruksi, transportasi, pariwisata, dan ritel, yang diperkirakan menyerap 62% tenaga kerja baru.
Amich menekankan pentingnya lembaga pendidikan, terutama perguruan tinggi, untuk mencetak lulusan yang adaptif, memiliki transformative competencies dan transferable skills.
“Lulusan harus mampu beradaptasi dengan perubahan industri yang cepat dan siap berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain sesuai kebutuhan,” tuturnya.
Menjawab Tantangan Masa Depan
Dengan memahami dan merespons tren global ini, Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat internasional. Kualitas pendidikan yang tinggi, layanan berbasis teknologi, dan keterampilan adaptif menjadi kunci dalam menghadapi dinamika perubahan global yang semakin kompleks.